Kala Warga Bandung Menyaksikan Planet-Planet Saat Malam Langit Gelap

Mendung menghalangi warga Bandung menikmati Malam Langit Gelap yang digelar Senin malam kemarin. Ada trik khusus untuk melihat planet.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 07 Agu 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 14:00 WIB
Warga gunakan aplikasi
Warga gunakan aplikasi untuk melihat posisi bintang

Liputan6.com, Bandung - Langit mendung Kota Bandung dan sekitarnya membuat warga yang menyambut Hari Keantariksaan melalui aksi "Malam Langit Gelap" tak bisa dengan mata telanjang. Meskipun demikian, warga masih bisa melihatnya melalui aplikasi yang tersedia di Playstore. Aplikasi tersebut adalah Stellarium, Skymaps, dan Skyworks.

"Untuk mengetahui bintang-bintang dan planet adanya di daerah mana, pakai aplikasi. Bisa diunduh langsung di playstore," kata peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) Agustinus Gunawan Admiranto di halaman Gedung Sate Bandung, Senin malam, 6 Agustus 2018. 

Dalam acara "Malam Langit Gelap" itu, LAPAN mengajak warga menyaksikan langsung Galaksi Bimasakti yang membentang di atas kepala, empat planet yang berjajar dari Barat ke Timur seperti Venus, Jupiter, Saturnus, dan Mars, serta beberapa rasi bintang terkenal.

"Sebetulnya, kalau tidak sedang mendung kita bisa melihat Mars, Saturnus, Jupiter, dan Venus," kata Gunawan.

Menurutnya, aplikasi seperti Skymaps dapat membantu warga untuk mengetahui posisi planet dan bintang-bintang di langit. Dengan begitu, warga bisa membedakan antara titik yang satu ke titik yang lain.

Selain mendung, Gunawan menyebutkan, faktor lain yang menghalangi pengamatan benda langit adalah polusi cahaya. Pancaran cahaya yang bersumber dari berbagai gemerlapnya lampu-lampu kota, mulai dari penerangan jalan umum (PJU) megatron, billboard, lampu kendaraan, sampai lampu gedung-gedung pencakar langit.

"Bandung memang sudah terlalu banyak polusi cahaya," kata dia.

Gunawan menambahkan, itulah mengapa LAPAN selalu mengkampanyekan Malam Langit Gelap. Hal tersebut dimaksudkan untuk membangun kesadaran publik tentang perlunya menjaga keindahan langit dengan mengurangi polusi cahaya, khususnya di Bandung.

"Aksi ini sekaligus menjadi gerakan nasional berhemat energi. Malam Langit Gelap diperingati setiap tanggal 6 Agustus sebagai momentum sejarah diperingatinya hari lahirnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan," tuturnya.

Simak video pilihan berikut ini:

Berbeda dengan di Buku Pelajaran

Teleskop
Warga mengantri untuk menyaksikan benda-benda langit melalui teleskop

Sementara itu, ratusan warga berkumpul di halaman gedung pemerintahan Privinsi Jawa Barat dapat menikmati fenomena alam dengan bantuan teleskop yang disediakan LAPAN.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, terlihat warga saling mengantre untuk menikmati keindahan empat planet dengan menggunakan lima buah teleskop.

"Semuanya memakai teleskop refraktor," kata seorang panitia.

Kehadiran teleskop-teleskop tersebut membuat warga lebih mudah mengamati benda langit secara lebih jelas. "Subhanallah, bisa melihat planet yang jauh. Puas banget karena baru pertama kali lihat planet Mars. Beda banget sama yang ada di buku pelajaran," kata Siti Mutia (46).

Malam itu, Siti tidak sendiri namun membawa serta suami Amir dan Agli putranya. "Saya dapat informasi dari Instagram ada acara ini," katanya.

Revaldi (21), warga lainnya juga mengaku puas bisa meneropong benda langit yang ada. Ia pun merasakan kegiatan penganatan seperti ini harus lebih sering diadakan.

"Acara seperti ini bagus ya. Diskusinya juga bisa menambah wawasan," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya