Rawan Kebakaran Lahan, Riau Kembali Memanas

Terpantau puluhan titik panas kembali bermunculan di tanah Riau. Hanya satu wilayah saja di bagian timur, yaitu Kabupaten Indragiri Hilir yang aman dari kebakaran.

oleh M Syukur diperbarui 14 Agu 2018, 01:02 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 01:02 WIB
Gawat, Riau Dinyatakan BMKG Rawan Kebakaran Lahan Lagi
Gawat, Riau Dinyatakan BMKG Rawan Kebakaran Lahan Lagi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Status Riau bebas titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ternyata hanya beberapa pekan saja. Memasuki pertengahan Agustus ini, titik panas kembali bermunculan bahkan mencapai ratusan pada Minggu, 12 Agustus 2018. Ada 32 di antaranya dipercaya sebagai titik api.

Menjelang siang Senin, 13 Agustus 2018, turun menjadi 19 titik panas. Hanya saja jumlah itu juga belum pasti, bisa lebih banyak, karena sejumlah wilayah tidak terbaca oleh satelit Terra dan Aqua yang digunakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Sebagian wilayah Riau tidak terpantau karena blank area," kata Kepala BMKG di Pekanbaru, Sukisno.

Sukisno menjelaskan, meningkatnya titik panas karena sebagian besar wilayah Riau saat ini berkategori sangat mudah terbakar. Hal ini terjadi menyusul minimnya curah hujan di Bumi Lancang Kuning.

"Ini harus diantisipasi, kategorinya dari mudah hingga sangat mudah terbakar," kata Sukisno.

Sukisno menyebutkan, wilayah utara, selatan, dan barat sangat berpotensi terjadi kebakaran lahan. Hanya satu wilayah saja di bagian timur, yaitu Kabupaten Indragiri Hilir yang aman dari kebakaran.

Terkait 19 titik panas yang terdeteksi, tambah Sukisno, sebanyak 12 di antaranya dinyatakan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Empat titik api masing-masing merata di Bengkalis, Rokan Hilir, dan Siak," ujarnya.

Menurut Sukisno, lonjakan titik panas mulai terdeteksi di Riau sejak Sabtu, 11 Agustus 2018. Tiap hari jumlahnya meningkat dan pada Senin hanya sebagian yang terbaca satelit karena blank area.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger menyebut seluruh helikopter dikerahkan untuk membantu pemadaman dari udara. Ada 15 lokasi water bombing yang sebagian besarnya di Kabupaten Rokan Hilir.

"Paling banyak Rokan Hilir, selanjutnya di Dumai, Kampar, Rokan Hulu, dan Bengkalis," kata Edwar.

Menurut Edwar, sejak Januari hingga Agustus ini telah ada 2.635 hektare lahan di Riau terbakar. Jumlah itu meningkat hingga mencapai lebih dari 200 hektare dalam dua pekan terakhir.

"Sebagian besar kebakaran terjadi di wilayah pesisir, paling luas di Kabupaten Kepulauan Meranti," katanya.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya