Bertugas Bantu Korban Gempa Lombok, Relawan PMI Meninggal dalam Tidur

Dengan meninggalnya Afni Fastabiq Strata Utama, PMI berarti telah kehilangan dua relawan dalam operasi tanggap darurat bencana gempa Lombok.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2018, 13:01 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2018, 13:01 WIB
Afni Fastabiq Strata Utama meninggal di Camp WASH PMI di Lombok pada Jumat (24/8/2018) (pmi.or.id)
Afni Fastabiq Strata Utama meninggal di Camp WASH PMI di Lombok pada Jumat (24/8/2018) (pmi.or.id)

Liputan6.com, Mataram - Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Afni Fastabiqul Strata Utama (26), asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal saat bertugas membantu masyarakat terdampak gempa Lombok.

Aulia Arriani, Kepala Biro Humas PMI Pusat, Jumat (24/8/2018), menyatakan relawan PMI yang akrab disapa Tata itu meninggal pada Jumat, 24 Agustus 2018, pukul 07.30 Wita. Gugurnya Tata menjadi kali kedua PMI kehilangan relawannya yang tengah bertugas dalam operasi tanggap darurat gempa Lombok.

Dilansir Antara, Tata bertugas di Lombok sejak 18 Agustus 2018 dan bergabung dalam Tim WASH (Water Sanitation Hygiene) PMI untuk bertugas selama satu bulan di Lombok.

Sehari-hari, almarhum bertugas mengantarkan air bersih dengan mengendarai kendaraan tangki air PMI untuk disalurkan ke masyarakat terdampak gempa di wilayah Lombok Utara.

"Semasa bertugas, almarhum bertugas mendistribusikan air bersih ke warga-warga yang membutuhkan air bersih di sejumlah desa di Lombok Utara," ujar Koordinator Tim WASH PMI, Sukri, SKM.

Koordinator WASH PMI Sukri menerangkan, kematian Tata diketahui pada Jumat pagi, pukul 06.15 Wita. Saat itu, almarhum dibangunkan oleh seorang rekannya yang bersama-sama menempati Camp WASH PMI di Dusun Lokorangan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

"Kami terbiasa setiap pagi saling membangunkan teman-teman untuk sarapan, bersih-bersih, dan bersiap untuk bertugas. Saat dibangunkan, Tata saat itu masih sadar, tetapi ia kembali tidur. Saya pikir mungkin dia masih butuh tidur karena toh hari masih pagi," ujar Sukri.

Pukul 07.19 Wita, teman-temannya kembali membangunkan Tata yang belum juga terbangun. Namun saat itu, mereka menyadari bahwa almarhum tidak merespons dan sudah tidak ada denyut nadi.

Tim WASH lalu bergegas mengontak Tim Medis PMI yang berada di Posko PMI Rest Area Kayangan untuk meminta ambulans. Almarhum segera dibawa dengan ambulans PMI dan dirujuk ke Puskesmas Gangga, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Dalam perjalanan menuju puskesmas, tim medis PMI sempat melakukan pijat jantung dan mengecek ulang respons tubuh Tata. Namun, tim tak lagi menemukan tanda kehidupan. Tim medis PMI memperkirakan almarhum sudah meninggal sejak di Camp WASH PMI.

Tim dokter di Puskesmas yang memeriksa ulang menegaskan Tata sudah meninggal. Puskesmas mengeluarkan pernyataan resmi bahwa almarhum dinyatakan meninggal pukul 07.30 Wita. Hari ini pula, jenazah Tata akan dibawa ke Markas PMI NTB di Mataram untuk acara pelepasan resmi dan doa bersama oleh Pengurus dan para relawan.

"Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Semarang untuk dimakamkan di kota kelahirannya di Pekalongan, Jawa Tengah," kata Sukri.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya