Berbagi Ilmu dan Inspirasi Bersama Siswa Penghuni Kelas Rusak di Cirebon

Liputan6.com, Cirebon - Suasana berbeda terlihat dalam aktivitas belajar mengajar di SDN 1 Babadan Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jumat, 21 September 2018. Para siswa terlihat lebih bersemangat mendapat pengetahuan baru dari para relawan mengajar walau hanya beberapa jam saja.

"Senang dapat pengetahuan baru dari kakak relawan dan saya jadi punya cita-cita lebih tinggi," kata salah seorang siswa SDN 01 Babadan Cirebon Reja.

Sebanyak 24 relawan mengajar dari PT Pertamina Internasional EP meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Mereka menginspirasi siswa agar semakin semangat menggapai cita-cita.

Salah seorang karyawan PT Pertamina Internasional EP Fatimah mengaku, peran relawan memberi inspirasi dapat membantu pekerjaan guru dalam mengajar.

"Saya senang ikut kegiatan ini apalagi sehari-hari saya kerja terus mencari titik potensi minyak di laut. Ingin sekali berbagi pengalaman," kata Fatimah.

Fatimah mengaku memanfaatkan waktu luangnya itu dengan maksimal. Berbagai pengetahuan baru diberikan Fatimah dengan sukarela.

Dalam berbagi inspirasi, Fatimah memberi pengetahuan tentang air. Dia menjelaskan, air sangat dekat dengan kehidupan manusia sehingga para siswa diminta ikut menjaga sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Tak hanya itu, dia juga menceritakan profesi yang digelutinya.

"Anak-anak tahunya profesi ya secara umum seperti guru, tentara, polisi, padahal banyak. Mereka akhirnya tahu dan dari situ mereka tanya tentang pekerjaan saya," ujar Fatimah yang bekerja di bidang exploration and development Pertamina Internasional EP.

Dia mengaku bangga dengan semangat siswa. Atap kelas yang sudah rusak tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap belajar, padahal kondisi itu membahayakan siswa sewaktu-waktu.

"Mudah-mudahan dapat diperbaiki dan kami para relawan sebenarnya juga terinspirasi dari mereka setelah mengajar," harap dia.

Kepala Sekolah SDN 1 Babadan Cirebon Sucipto mengatakan, sengaja memberikan waktu para karyawan PT Pertamina EP untuk mengisi di kelas. Dengan kondisi infrastrutur yang kurang mendukung, dia berharap para relawan dapat maksimal memberi motivasi dan inspirasi.

"Alhamdulillah siswa kami semakin semangat belajar dan semoga pemikirannya lebih terbuka," ujar dia.

Sejauh ini, siswa selalu berpikir ingin menjadi petani. Padahal, banyak cara untuk menggapai cita-cita lebih tinggi.

Dia mengaku, SDN 1 Babadan termasuk salah satu sekolah yang berada di pelosok Cirebon. Hadirnya program Pertamina EP diharapkan dapat memicu semangat warga untuk menyekolahkan anaknya di SDN 1 Babadan Cirebon.

"Jumlah siswa kami 104 orang dan kami berharap program Pertamina bisa menyasar ke sekolah pelosok yang lain," ujar Sucipto.

Sucipto mengatakan sudah berulang kali mengajukan perbaikan kelas ke pemerintah setempat. Namun belum juga terealisasi karena masih ada sekolah dengan kondisi infrastruktur lebih parah.

"Ya kita sabar saja dan memahami kondisi diluar tapi saya dapat kabar beberapa bulan lagi anggaran turun," kata dia.

Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP, Aris Mulya Azof mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari CSR perusahaan. Para relawan yang terlibat adalah karyawan PT Pertamina Internasional EP.

Dia mengatakan, Pertamina menempatkan dua relawan di setiap kelas dan mengajar sesuai jenjang pendidikan siswa. "Kami menambahkan materi mengenai pentingnya hemat energi kepada para murid," kata Aris.

Dalam kesempatan itu, PT Pertamina Internasional EP menyerahkan bantuan dan tas serta alat tulis, baik kepada siswa maupun bantuan buku di perpustakaan sekolah. Menurut dia, buku yang diserahkan sengaja disiapkan bertema energi. Hal itu sesuai dengan program korporasi, yakni Pertamina Energi Negeri.

"Ini bagian dari CSR kami yang dikemas dalam rangkaian Pertamina Mengajar," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: