Eksklusif: Teddy Setiawan, Pria Asal Cirebon di Balik Set Cantik Crazy Rich Asians

Selain Crazy Rich Asians, Teddy Setiawan juga terlibat dalam sejumlah proyek film Hollywood lainnya.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 21 Sep 2018, 09:40 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2018, 09:40 WIB
Teddy Setiawan (istimewa)
Selain Crazy Rich Asians, Teddy Setiawan juga terlibat dalam sejumlah proyek film Hollywood lainnya. (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak hal menarik tentang film Crazy Rich Asians. Tak hanya soal romansa dan kehidupan kalangan jet set yang diangkat di atas layar, tapi juga cerita mengenai orang-orang yang mengerjakan film ini.

Ternyata, salah satu kru yang ikut membidani kelahiran Crazy Rich Asians adalah orang Indonesia. Ia adalah Teddy Setiawan, pria kelahiran Cirebon, 23 Januari 1980.

Dalam film ini, Teddy Setiawan bertindak sebagai set designer. Lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Bandung ini adalah salah satu orang yang bertanggung jawab atas set-set cantik yang muncul dalam Crazy Rich Asians.

Selain Crazy Rich Asians, Teddy Setiawan juga terlibat dalam sejumlah film Hollywood lain. Yang terbaru adalah John Wick 3: Parabellum yang dibintangi oleh Keanu Reeves, serta dua aktor laga Indonesia, Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman.

Melalui korespondensi e-mail, Teddy Setiawan sempat menceritakan kepada Liputan6.com seputar keterlibatannya di Crazy Rich Asians. Simak cerita Teddy Setiawan berikut ini:

Set Designer

Teddy Setiawan (istimewa)
Teddy Setiawan (istimewa)

Tanya (T): Dalam IMDb ditulis bahwa posisi Anda adalah sebagai draughtsperson, istilah yang mungkin belum begitu dikenal orang awam. Boleh diceritakan secara lebih mendetail tentang posisi ini? 

Jawab (J): Draughtsperson/draughtsmen itu istilah dalam industri film Inggris. Dalam industri film Amerika dan global lebih lazim disebut set designer.

Set designer berperan semacam arsitek atau desainer interior dalam pembuatan film. Jadi, mereka akan mendesain ruangan dan lingkungan yang perlu didesain untuk mengakomodasi setting dalam skenario.

Konsep awal dan keseluruhan ditentukan oleh production designer kami, Nelson Coates. Sedangkan konsep desain lanjutan, detailnya didiskusikan dalam tim desain.

Set Interior Pesawat

Desain set film Crazy Rich Asians (Sumber Foto: Teddy Setiawan)
Desain set film Crazy Rich Asians (Sumber Foto: Teddy Setiawan)

T: Mengingat Crazy Rich Asians diangkat dari novel, apa visualisasi di novel ikut menjadi pertimbangan dalam menentukan konsep artistik dalam film?

J: Pertimbangan visualisasi film Crazy Rich Asians berdasarkan skenario, jadi sudah mengalami proses adaptasi, sehingga ada kemungkinan tidak sepenuhnya sama dengan visualisasi di dalam novelnya.

T: Selain bujet, biasanya apa lagi yang menjadi pertimbangkan dalam mendesain set?

J: Pertimbangan mendesain set adalah adegan dalam skenario. Ruangan atau lahan yang tersedia (apabila set harus dibangun di lokasi tertentu dan bukan di dalam studio). Anggaran adalah faktor pertimbangan setelah itu. 

T: Set mana yang paling menantang atau menarik untuk dikerjakan di Crazy Rich Asians?

J: Hmmm hampir semua set menantang dan menarik. Tapi yang paling rumit mungkin adalah set interior pesawat milik keluarga Young, karena bentuk dan detailnya. 

 

Adegan Pernikahan

Desain set film Crazy Rich Asians (Sumber Foto: Teddy Setiawan)
Desain set film Crazy Rich Asians (Sumber Foto: Teddy Setiawan)

T: Salah satu bagian yang paling menarik dalam Crazy Rich Asians adalah adegan pernikahan. Di layar, set di bagian ini terlihat rumit. Bisa diceritakan tentang pembuatannya?

J: Adegan pernikahan dibagi menjadi dua adegan. Adegan di dalam gereja dan adegan pesta di Gardens by The Bay. Setting ini juga mengikuti skenario yang sudah dimodifikasi dari adegan di dalam novelnya. Jadi desain kedua adegan ini juga berawal dari konsep sang production designer yang kemudian kami olah lagi di dalam tim.

Hal paling rumit dalam pembuatan set ini mungkin adalah masalah tenggat waktu, karena kami hanya mempunyai sedikit waktu untuk memasang sekian banyak dekor di kedua lokasi di Singapura. Baik itu di dalam Gereja St. Joseph maupun di Gardens by The Bay.

 

John Wick 3

Adegan dalam Crazy Rich Asians (Warner Bros)
Adegan dalam Crazy Rich Asians (Warner Bros)

T: Boleh diceritakan latar belakang pendidikan Anda sampai akhirnya bisa bekerja di perfilman Hollywood? Apa ada saran untuk teman-teman di Indonesia yang ingin berkarier seperti Anda?

J: Kebetulan saya tidak mempunyai latar belakang sekolah perfilman. Latar belakang saya dari jurusan desain produk di FSRD ITB. Saran untuk teman-teman yang ingin berkarier, kebetulan saya pun masih terhitung baru di dunia ini.

Jadi, kalau saran yang bisa saya bagi saat ini, mungkin hanya di bidang apa pun itu bekerjalah dengan jujur, baik, dan menyenangkan bagi rekan kerja. Dan tetap rendah hati, jangan sungkan untuk terus belajar dan berbagi ilmu.

T: Boleh dibagi sedikit bocoran tentang proyek Anda yang terbaru, John Wick 3? Tantangan apa yang dihadapi di film ini?

J: Tantangan untuk pembuatan film ini, kurang lebih sama seperti yang lain, karena setiap film baru yang kami kerjakan itu seperti bekerja di pekerjaan pertama setelah lulus sekolah/kuliah.

Jadi, dalam film ini pun kami harus mempelajari banyak hal baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya