Liputan6.com, Venesia - PT Pertamina (Persero) dan ENI S.p.A menandatangani nota kesepahaman kerjasama terintegrasi di antaranya di sektor hilir yaitu potensi pengembangan kilang ramah lingkungan dan peluang bisnis perdagangan, baik migas maupun produk lainnya.
Penandatangan dilakukan oleh Nicke Widyawati selaku Direktur Utama Pertamina dan Giuseppe Ricci sebagai Chief Refining and Marketing Officer ENI S.p.A, Jumat (21/9/2018) di Porto Marghera, Venesia, Italia.
Penandatanganan ini juga disaksikan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Harry Sampurno, dan Deputi Bidang Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo.
Advertisement
"Lewat kerja sama ini, Pertamina akan mengembangkan bahan bakar yang ramah lingkungan. Sekaligus mendorong BUMN agar lebih aktif lagi dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan," kata Menteri Rini.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, kerjasama ini merupakan bagian dari komitmen pertamina dalam menyediakan bahan bakar ramah lingkungan sekaligus mengoptimalkan sumber daya alam dalam negeri untuk menciptakan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.
Menurutnya, ENI dijajaki sebagai partner karena keberhasilannya dalam melakukan konversi kilang konvensional menjadi biorefinery di Porto Maghera pada tahun 2014 serta menjadi the world’s first example of conversion of a conventional refinery into a biorefinery.
“Hal yang sama akan kami jajaki kemungkinannya untuk pengembangan kilang di Dumai dan Plaju, mengingat kilang tersebut berdekatan dengan sumber bahan baku greenfuel, yaitu kelapa sawit, dan dalam hal ini sebagai bentuk sinergi BUMN, Pertamina juga akan menjalin kerja sama dengan PTPN”, ujarnya.
Kerjasama dengan ENI dalam rangka pengembangan kilang ramah lingkungan ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjalankan program penyaluran B20 dari pemerintah.
“Selain menjajaki kerjasama dengan ENI dalam pengembangan kilang, kami juga akan menjajaki kerjasama dengan PTPN untuk supply kelapa sawit sebagai bahan baku greenfuel, agar bahan bakar yang dijual tetap affordable bagi masyarakat Indonesia” pungkas Nicke.
Sebagaimana diketahui, sejak 2001 ENI beroperasi di Indonesia dengan melakukan eksplorasi dan produksi di lapangan Jangkrik yang telah beroperasi mulai 2017 dengan kepemilikan di blok Muara Bakau sebesar 55 persen.