Satu Dekade Tour de Singkarak Bakal Sajikan Hal Berbeda

Menteri Pariwisata Arief Yahya baru saja meluncurkan secara resmi Tour de Singkarak di Jakarta.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 22 Okt 2018, 23:01 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 23:01 WIB
Festival Saribu Rumah Gadang Bikin TdS 2017 Semakin Berwarna 
Tour de Singkarak (TdS) 2017 bakal menyuguhkan wisata budaya Festival Saribu Rumah Gadang kepada para peserta.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit, dan walikota/bupati se-Sumbar meluncurkan event sport tourism Tour de Singkarak (TdS) 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Senin sore (22/10/2018).

Tour de Singkarak yang berlangsung 4-11 November 2018 ini akan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar sepanjang 1.267 km dan mengambil start dari Kota Bukittinggi serta berakhir di Kota Pariaman.

Penyelenggaraan Tour de Singkarak yang diakui oleh Amouri Sport Organization (ASO) dan Union Cycliste Internationale (UCI) sebagai event balap sepeda dengan jumlah penonton terbanyak peringkat ke-5 di dunia ini, dalam usianya yang ke-10 diharapkan semakin eksis, sesuai dengan tema yang diangkat dalam TDS 2018 ‘One Decade For All’.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi acara peluncuran TdS 2018 sebagai ajang mempromosikan Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia khususnya dalam sport, culture & tourism dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawawan nusantara (wisnus) ke Sumbar yang tahun 2017 lalu dikunjungi 56.313 wisman dan 6,5 juta wisnus.

Menpar Arief Yahya mengatakan, penyelenggaraan event sport tourism TdS 2018 memberikan  dampak langsung pada ekonomi masyarakat (direct impact economic value) serta media value yang tinggi dan memberi pengaruh positif terhadap promosi pariwisata Sumbar secara nasional dan internasional.

"Saya mengajak semua pihak, seluruh jajaran di tingkat pusat dan daerah, pihak swasta, media dan masyarakat luas untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan TdS 2018 yang saat ini telah berusia 10 tahun, sehingga dalam 1 dekade ini, perhelatan akbar balap sepeda setingkat dunia ini dapat menjadi salah satu ajang sport-tourism bergengsi di mancanegara," kata Menpar Arief Yahya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Nasrul Abit mengatakan, dampak positif dari penyelenggaraan TdS sangat dirasakan oleh masyarakat Sumbar terutama direct impact ekonomi selama penyelenggaraan berlangsung.

Hal ini terlihat dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel, penjualan makanan, souvenir, dan oleh-oleh khas Sumbar. Selain itu, mendorong meningkatnya infrastruktur terutama jalan-jalan yang akan dilalui peserta balap sepeda menjadi terpelihara dan semakin mulus.

Event TdS  juga menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan pariwisata Sumbar ditandai sejak penyelenggaraan TdS pertama 2009, kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar dan dikenal masyarakat luas.

"Tidak terasa kita sudah menyelenggarakan Tour De Singkarak 2018 selama 10 tahun, atau kita sebut 1 dekade, sehingga tema tahun ini adalah ‘One Decade for All’ yang merupakan kinerja kerja kita untuk Sumatera Barat merupakan karya kita bersama Sumatera Barat untuk Indonesia," kata Nasrul Abit.

TdS ke-10 tahun ini diikuti 15 tim dari mancanegara dan 5 team nasional. Para peserta akan unjuk kekuatan dengan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar sepanjang 1.267 km untuk merebutkan total hadiah sebesar Rp 2,3 miliar.

Provinsi Sumbar tahun ini memiliki 132 calender of event (CoE). Dari 132 CoE tersebut, 3 event di antaranya TdS 2018, Festival Pagaruyung, dan Sawahlunto International Music Festival masuk dalam CoE Wonderful Event dan mendapat dukungan dari Kemenpar.

Pariwisata Sumbar  didukung oleh unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas ) yang memadai. Sumbar memiliki atraksi (man-made) antara lain, Pacu Jawi, Pacu Itiak, Tabuik, Pacu Kuda, Lomba Layang-Layang, Pacu Biduak, dan TdS, sedangkan atraksi alam (natural) antara lain Danau Meninjau, Pulau Pagang, Pulau Mandeh, Bukittinggi, dan Pulau Mentawai sebagai destinasi surfing kelas dunia.

Tercatat amenitas Sumbar pada 2015 mempunyai 313 hotel dengan jumlah kamar 4.750 unit, sedangkan unsur aksesibilitas Sumbar memiliki Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang diterbangi oleh maskapai nasional antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, NAM Air, Citilink, Batik Air, dan Wings Air untuk penerbangan domestik dan penerbangan internasional oleh Air Asia dan Lion Air.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya