Lika-Liku Tes CPNS di Jember, dari Terganjal Akses Internet hingga Isu Joki

Meski harus molor 6 jam, para peserta tes CPNS di Jember tetap mengerjakan ujian dengan tenang.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Okt 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 14:30 WIB
Tes CPNS di Jember
Tes CPNS di Jember ditunda karena gangguan koneksi internet. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jember - Ribuan peserta tes CPNS atau Calon Pegawai Negeri Sipil harus bersabar untuk merebut tiket menjadi abdi negara. Pasalnya, ujian pada hari pertama di di Gedung Balai Serba Guna (BSG) Jember, di Jalan Nusantara, Kaliwates Kabupaten Jember, harus molor 6 jam.

Padahal para peserta tes CPNS sudah hadir dari jam 6 pagi. Mereka datang dari 5 Kabupaten Tapal Kuda, Jember, Bondowoso, Situbondo, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo. Bahkan, peserta yang berasal dari luar kota Jember, harus datang sehari sebelum acara supaya tidak terlambat.

"Saya sampai sini, tadi pukul 6 pagi dan semalam menginap di rumah saudara di kawasan kota, Tegal Besar Kecamatan Kaliwates," kata Nunung Milanda, perempuan asal Desa, Kecamatan Umbul Sari Kabupaten Jember, Jumat, 26 Oktober 2018.

Dia khawatir terlambat atau terburu-buru, kalau berangkat dari rumah, karena jarak lokasi tes ini ke rumahnya cukup jauh, sekitar 40 kilometer. Berdasarkan jadwal, ujian sesi pertama, digelar pukul 08.00 WIB. Namun, hingga waktu yang sudah ditentukan, tes belum juga dilaksanakan.

"Baru sekitar pukul 9 pagi lebih, ada penjelasan kenapa tes hari pertama ini ditunda pukul 14.00 WIB," kata Nunung. Setelah mendapatkan kepastian penundaan, meski kecewa Nunung memanfaatkan sisa waktu sekitar 5 jam, untuk belajar lagi.

"Saya ambil positifnya saja. Ada lebih banyak waktu untuk membaca," kata perempuan yang mendaftar untuk formasi guru SD ini.

Hal senada disambut peserta lainnya, Siti Zulaikha yang tiba di lokasi tes pukul 06.30 WIB. Sebab, dia juga terdaftar sebagai peserta ujian sesi pertama.

"Saya tidak perlu kecewa, ambil hikmahnya saja, jadi ada tambahan waktu untuk membaca soal-soal lagi," tutur Zulaikha.

Namun Zulaikha, memilih pulang ke rumahnya karena tidak terlalu jauh dari lokasi tes. Sedangkan, peserta yang berasal dari luar kota Jember, memilih menunggu di sekitar lokasi tes.

Mereka bisa menikmati teh atau kopi yang disuguhkan panitia. Sekitar pukul 14.00 WIB, peserta sesi pertama, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2018 di Kabupaten Jember mulai memasuki ruang isolasi sebelum masuk ruangan tes.

"Memang tadi pagi sempat ditunda, namun sekarang sudah siap. Peserta sudah mulai registrasi dan akan bersiap mengikuti tes," Kata Bupati Jember, Faida yang melakukan inspeksi mendadak ke lokasi tes.

Dia juga menjelaskan mundurnya waktu ujian bukan karena kesalahan Pemkab Jember. Namun, karena koneksi internet yang belum semua tersambung.

"Sebagai tuan rumah, kami harus menyambut tamu secara baik. Sudah kami beri teh dan kopi lah kepada peserta yang sudah menunggu," tutur Faida.

Menurut jadwal, peserta seleksi CPNS tahap pertama semestinya mengikuti tes ujian SKD pukul 08.00 WIB, tetapi panitia mengumumkan penundaan hingga pukul 14.00 WIB.

"Tes tulis ditunda karena faktor teknis koneksi jaringan internet yang belum selesai. Kami memutuskan untuk menundanya daripada nanti ada masalah di tengah jalan saat tes tulis berlangsung," kata Koordinator Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Nur Hasanah.

Ia menekankan bahwa tidak ada masalah dengan seluruh komputer yang disiapkan panitia di lokasi tes tulis, hanya sambungan internetnya saja yang bermasalah.

"Kalau kendala teknis itu dipaksakan, maka dikhawatirkan hal itu dapat merugikan peserta ujian tes tulisCPNS. Jadi, lebih baik mundur beberapa jam, karena tes tulis tersebut memerlukan koneksi jaringan internet," katanya.

"Penundaan tes tulis tidak hanya terjadi di Kabupaten Jember pada hari ini, namun di beberapa daerah di Jatim yang menggelar tes tulis, seperti di Malang dan Kediri," kata Nur, panitia yang berasal dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Nur mengatakan pengumuman penundaan tes tulis telah secara resmi disampaikan kepada peserta CPNS tahap pertama yang sudah datang sejak pagi. Panitia pelaksana juga meminta maaf kepada para peserta yang sudah memenuhi halaman Gedung Serbaguna Jember.

"Untuk ujian tes tulis CPNS tetap dilakukan selama empat sesi dengan total peserta 1.000 orang, namun hanya jadwalnya yang molor karena dimulai pukul 14.00 hingga 22.00 WIB," katanya.

Berdasarkan data panitia, jumlah peserta tes tulis seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Jember sebanyak 10.799 orang dan dijadwalkan mengikuti ujian sejak 26 Oktober hingga 3 November 2018.

Jumlah peserta tes CPNS terdapat 22.086 orang. Mereka terbagi dalam waktu ujian mulai 26 Oktober hingga 16 November 2018.

Kasus Perjokian

Tes CPNS di Jember
Pengamanan saat Tes CPNS di Jember untuk menghindari masuknya joki. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Beredar isu yang kurang sedap pada pelaksanaan tes CPNS hari ketiga, Minggu, 28 Oktober 2018. Sebab, sudah ada joki tes CPNS yang ditangkap panitia dan diserahkan ke polisi.

Meski peristiwa itu terjadi di luar Jawa, panitia seleksi nasional (Panselnas) tes CPNS Regional Jatim II di Jember terus meningkatkan kewaspadaan. Panselnas memerintahkan dan mewanti-wanti panitia pelaksana tes di Jember supaya lebih selektif lagi saat melakukan verifikasi peserta.

"Memang ada informasi seorang Joki di luar Jatim sana yang tertangkap. Kami oleh panitia pusat diperintahkan tidak hanya ketat saat melakukan verifikasi peserta dan absensi, tapi kami dari Panselnas juga mengecek KTP, ID peserta dan wajah peserta sebelum memasuki ruang tes," kata Koordinator Panselnas Regional Jatim II, Nur Hasanah kepada sejumlah wartawan, Minggu (28/10/2018).

Meski demikian, peningkatan kewaspadaan itu, tidak diikuti dengan penambahan jumlah personel, pada pelaksanaan tes, yang digelar di gedung Serbaguna Jalan Nusantara, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini. Hingga hari ketiga jumlah petugas pengamanan tetap.

"Kami hanya mendapatkan instruksi dari panitia pusat, agar meningkatkan kewaspadaan, jangan sampai kejadian seperti ini terjadi di wilayah kami," ujar Nur Hasanah.

Ia berharap kasus perjokian tes CPNS yang terjadi di luar Jawa, tidak terjadi di kabupaten Jember. Karena itu pihaknya memperketat pemeriksaan dengan mencocokkan foto identitas, KTP, dan wajah peserta.

"Jangan sampai kami kecolongan. Semoga tidak terjadi lah," katanya.

Nur Hasanah menambahkan, pada hari ketiga ini, panitia menerima laporan peserta yang terlambat sehingga dilarang masuk. Peserta tersebut protes karena ditolak mengikuti ujian.

"Padahal panitia tidak menolak peserta ujian, hanya menunda. Itu hanya miskomunikasi peserta saja. Pansel terpaksa menunda, karena peserta tidak mengikuti petunjuk pengisian tes. Khawatir jika tidak ditunda, tidak dapat mengisi soal dengan benar," tutur Nur Hasanah.

Nur Hasanah juga menjelaskan, masih ada kesempatan pada hari terakhir bagi peserta yang tidak mengikuti tes CPNS pada hari ketiga itu. Ada beberapa peserta yang terlambat, salah satunya, berasal dari kabupaten Situbondo. "Pansel akan memanggil, pada hari terakhir pelaksanaan tes," katanya.

Dia mengimbau, peserta datang mengikuti tes, sesuai tata tertib yang telah ditetapkan. Peserta harus datang 1 jam sebelum pelaksanaan tes, mengisi absen, dan duduk sesuai tempat duduknya.

Kapolsek Kaliwates, Kompol Supadi menjelaskan, jumlah pengamanan kegiatan tersebut, sedikitnya ada 35 personel Polres Jember. Pengamanan juga melibatkan Satpol PP dan Dishub Jember.

"Selain bertugas pengamanan dan kelancaran pelaksanaan tes, kami bertugas melakukan pemeriksaan barang bawaan," Supadi menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya