Nasib Elang Laut di Pesisir Pantai Selatan Jawa

Dua ekor elang laut perut putih kembali dilepasliarkan di kawasan hutan lindung Sancang Garut, Jawa Barat, penambahan ini diharapkan mampu meningkatkan populasi elang di wilayah pesisir pantai selatan Jawa.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Nov 2018, 13:02 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 13:02 WIB
Manajer PKEK Zaini Rakhmat dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman melepaskan 2 ekor elang laut perut putih
Manajer PKEK Zaini Rakhmat dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman melepaskan 2 ekor elang laut perut putih (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Untuk melestarikan dan menyelamatkan populasi elang laut. Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) Garut, Jawa Barat, kembali melepasliarkan sepasang elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster) di pesisir pantai Kawasan Konservasi Hutan Lindung Sancang, Garut siang tadi.

Manager Operasional PKEK Zaini Rakhman mengatakan, dua ekor elang laut yang dilepaskan merupakan hasil penyerahan warga dan tangkapan dari kegiatan operasi penegakan hukum Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di wilayah Cirebon.

"Kemudian kita rehabilitasi di sana (PKEK) dan diadaptasikan di sini (Sancang) sejak 23 Oktober 2018," ujarnya, Rabu, 21 November 2018.

Pemilihan lokasi Sayang Heulang dianggap cocok dengan habitat elang perut putih. Dengan upaya itu diharapkan, populasi elang perut putih bakal terus berkembang. "Ini salah satu indikasinya mereka bertengger barengan, itu sudah ada indikasi untuk berkembang biak," kata dia.

Keberadaan elang laut ujar dia memang penting, selain menjaga keseimbangan ekosistem juga bisa menjadi indikator tingkat kesehatan di perairan dan pesisir pantai.

Saat ini, sebaran elang hampir merata di seluruh Indonesia. Namun, khusus Pulau Jawa, banyaknya kerusakan lahan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS), menyebabkan banyak habitat elang ikut terganggu. "Kalau keberadaan hutan di Garut kondusif atau terjaga aman, itu bakal berbanding (lurus) dengan jumlah elang," kata dia.

Ia berharap keberadaan ekosistem kawasan hutan Gunung Guntur, Papandayan dan Kamojang, tetap terjaga, sehingga mampu mempertahankan populasi Elang di wilayah Garut. "Itu semacam kesatuan landscape, cukup bagus habitat satwa elang cukup banyak," ungkap dia.

Untuk memantau perkembangan elang sejak dilepasliarkan hari ini, lembaganya akan menerjunkan petugas khusus untuk melakukan pemantauan terhadap perkembangan mereka. "Kita lihat apakah elang tersebut sudah bisa mencari makan, atau sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya itu," ujarnya.

Ia menambahkan, sejak pertama kali program konsrvasi dan pelepasliaran Elang Kamojang diresmikan 2015 lalu, total sudah 32 ekor elang berhasil kembali dilepasliarkan ke alam bebas.

Elena, salah seorang peneliti dari Universitas Oxford Inggris yang ikut dalam kegiatan pelepasan itu, mendukung upaya perusahaan energi pemerintah itu dalam melepasliarkan kedua burung yang dilindungi tersebut. "Itu sangat bagus," ujarnya.

Menurut dia, sudah selayaknya burung elang laut dilepaskan ke alam liar, agar habitatnya bertambah, dan kembali mampu menyeimbangkan ekosistem alam kawasan hutan lindung Sancang Garut. "Tempatnya juga bagus," ujar mahasiswa asal Perancis itu menambahkan.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, yang turun langsung dalam pelepasan elang laut itu menambahkan, pelepasliaran sepasang elang laut perut putih itu diharapkan mampu menambah populasi elang di kabupaten Garut. "Tentu ini bagian dari pelestarian hutan Sancang yang luasnya hutan darat dan hutan pantai 2.300 hektare juga," kata dia.

Dengan semakin bertambahnya populasi elang laut, kesimbangan ekosistem hutan lindung tetap terjaga, sehingga bisa dijadikan sebagai pusat kawasan konservasi nasional. "Saya sudah koordinasi sama BKSDA ini juga bisa menjadi wisata terbatas, jadi bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan Jawa Barat," papar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya