Liputan6.com, Pekanbaru - Malang melintang di dunia pecah kaca dengan hasil hingga ratusan juta, dua pria misterius berakhir setelah ditembus timah panas polisi. Keduanya juga sempat menembak petugas dengan dua senjata api rakitan di Jalan Ikhlas, Kota Pekanbaru.
Mobil yang digunakan personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru juga rusak parah di bagian depan karena ditabrak kedua pelaku.
Jenazah keduanya sudah berada di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Jalan Kartini, Pekanbaru, Jumat (31/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto menjelaskan, penyelidikan terhadap dua pria misterius itu sudah dilakukan sebulan. Hal itu dilakukan setelah beberapa aksi pecah kaca mobil warga Pekanbaru usai mengambil uang di bank.
Lokasinya beragam, tapi selalu saja terjadi di depan masjid ketika korban melaksanakan salat Jumat. Kejadian pertama di Masjid Agung An-Nur dan masjid di Kecamatan Payung Sekaki.
"Kemudian disebar anggota di empat lokasi atau kring serse. Petugas mengamati dan melakukan penyelidikan," kata pria dipanggil Santo ini di depan kamar mayat.
Hingga akhirnya pada Jumat siang, petugas melihat dua pelaku memakai Yamaha MX-King membuntuti warga baru pulang dari BRI di Jalan Nangka. Warga tadi menuju Jalan Ikhlas untuk melaksanakan salat Jumat.
Usai beraksi, kedua pelaku sempat dicegat beberapa polisi. Namun keduanya malah nekat menabrak mobil polisi lalu mengeluarkan senjata api rakitan, lalu menembakkannya ke arah polisi.
"Ada dua kali tembakan tapi tidak mengenai petugas hingga akhirnya dilakukan tembakan peringatan dan tembakan terukur mengenai keduanya," sebut Santo.
Terus Melawan
Saat itu keduanya terjatuh dan masih sempat melawan petugas. Tembakan terpaksa dilakukan lagi karena keduanya masih memegang senjata api. Letusan senjata api petugas membuat keduanya tak bernyawa lagi.
"Ada uang Rp 50 juta yang disita sebagai barang bukti, juga ada tablet, beberapa peluru aktif, dua kecepek atau senjata rakitan, dan sepeda motor," terang Santo.
Santo menjelaskan, satu pelaku berinisial A, sedangkan yang kedua tidak ditemukan identitas. Ciri-ciri pelaku tak beridentitas ada tato di lengan sebelah kirinya.
Hasil penyelidikan petugas, keduanya merupakan sindikat pecah kaca asal Bengkulu. Sindikat lainnya masih diselidiki polisi karena Santo menyebut anggotanya masih di lapangan.
Untuk aksi di Masjid An-Nur, Santo menyebut pelaku berhasil membawa uang Rp 125 juta, sedangkan di Kecamatan Payung Sekaki pelaku melarikan uang Rp 45 juta dan aksi di Jalan Ikhlas sekaligus penutup untuk selama-lamanya adalah Rp 50 juta.
Kedepannya, Santo meminta pengawalan polisi kalau mengambil uang dalam jumlah banyak. Santo juga memperingatkan pelaku kejahatan lainnya agar tidak beraksi di Kota Pekanbaru karena akan ditindak tegas.
"Tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan di Kota Pekanbaru. Sementara bagi masyarakat, jadilah polisi bagi diri sendiri. Minta pengawalan kalau mengambil uang dalam jumlah banyak, tidak dipungut biaya," imbuh Santo.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement