Jalan-Jalan Pagi Naik Vespa Keliling Merauke hingga Boven Digul

Melalui jalan Trans-Papua, Merauke–Distrik Mindip Tanah, Kabupaten Boven Digul sudah bisa dilalui dengan vespa dan kendaraan lain dengan jarak tempuh sekitar 12 jam. Dua tahun lalu, dibutuhkan waktu 3-4 hari untuk melaluinya.

diperbarui 15 Des 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2018, 06:00 WIB
Komunitas Vespa Merauke Sebarkan Nasionalisme Lewat Jalan Trans Papua
Komunitas Vespa Merauke saat menyusuri Jalan Tran Papua yang menghubungkan Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digul. (Kabarpapua.co/Abdel Syah)

Boven Digul - Bagi kalangan pencinta Vespa di Merauke, menelusuri Jalan Trans-Papua yang menghubungkan Kabupaten Marauke dan Kabupaten Boven Digul adalah hal biasa. Jalan penghubung kabupaten yang terbentang 580 kilometer, saat ini dapat ditempuh dengan waktu maksimal 10 jam.

Jarak tempuh ini pun terbilang singkat, jika dibandingkan dengan dua tahun lalu yang memakan waktu berhari-hari, apalagi jika musim penghujan.

Bagi komunitas pencinta Vespa segala rintangan dalam membawa misi menebar nasionalisme akan ditempuh, apa pun caranya. Termasuk komunitas ini menempuh Jalan Trans-Papua yang menghubungkan Merauke–Boven Digul, mulai dari sebelumnya penuh lumpur, hingga jalan ini bebas tanpa hambatan.

Ketua Paguyuban Komunitas Motor Merauke, Randika menuturkan Jalan Trans Papua, Merauke–Distrik Mindip Tanah, Kabupaten Boven Digul sudah bisa dilalui dengan vespa dan kendaraan lain. Jarak tempuh yang dilalui sekitar 12 jam. Dibandingkan dua tahun lalu, jalur ini bisa ditempuh 3-4 hari.

Jalan mulus pun sudah sampai Mindip Tanah, walaupun masih terdapat jalan tanah. Randika mengisahkan dua tahun lalu, Komunitas Vespa melakukan tur ke jalan yang sama dan terpaksa harus bermalam berhari-hari di tengah perjalanan.

"Kondisi jalan Trans-Papua, Merauke – Boven Digul sudah berubah 180 derajat lah, jika sebelumnya kami harus bermain dengan lumpur di perjalananan," katanya, Kamis, 13 Desember 2018.

Komunitas Vespa mengakui bahwa kegiatan touring yang dilakukan adalah kegiatan tahunan dan salah satunya adalah untuk melihat pembangunan di daerah Papua bagian selatan.

Misalnya, touring yang dilakukan ke Boven Digul, untuk melihat langsung sejarah di sana, seperti penjara Digul – tempat pengasingan Bung Hatta dan sejumlah tokoh politik Indonesia.

Kata Randika, menyusuri Jalan Trans Papua di lokasi itu juga menjadi ajang untuk cuci mata dan rileks dari rutinitas harian. "Belantara Papua tak ada duanya, sangat indah dan menakjubkan, selain di Boven Digul ada saksi sejarah bagi Indonesia," jelasnya.

Baca berita menarik lainnya dari Kabarpapua.co

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya