Liputan6.com, Maluku - Pantai Natsepa, Maluku Tengah, menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan. Pasirnya yang halus dan putih menjadi alasan mengapa wisatawan suka mengunjungi pantai ini.
Untuk sampai ke lokasi Pantai Natsepa, dari Kota Ambon hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit.
Advertisement
Baca Juga
Liputan6.com berkesempatan mengunjungi pantai kebanggaan masyarakat Ambon tersebut. Saat tiba di lokasi, warna-warni bangunan menjadi daya tarik saat memasuki kawasan pantai.
Advertisement
Mural dengan berbagai tokoh animasi pun tampak di sepanjang dinding. Pintu untuk ruang ganti pun dicat dengan warna yang berbeda, seperti kuning, ungu, hijau ataupun ungu. Sedangkan untuk atapnya, dicat dengan warna senada, yakni putih.
Di depan ruang ganti, terdapat deretan warung warna-warni yang menjajakan rujak khas Natsepa. Setiap warung dicat dengan warna berbeda pula, dari atas hingga tempat makan pengunjung. Papan nama setiap penjual pun terpasang di depan warung.
Jika kebanyakan orang biasanya menikmati keindahan pantai dengan minum air kelapa muda, di Pantai Natsepa rujak menjadi primadona. Bahkan, orang Ambon pun menyebut, belum ke Ambon jika belum makan rujak Natsepa. Satu porsinya hanya dijual Rp 15 ribu.
Rujak tersebut tidak jauh berbeda dengan rujak yang ada di daerah lainnya, yaitu irisan buah kemudian dituangkan bumbu rujak di atasnya.
"Bumbunya yang beda dengan rujak di Jakarta. Gulanya pakai gula aren. Kacangnya diulek enggak sampai halus," kata salah satu penjual rujak, Mama Eka, Rabu (19/12/2018).
Â
Â
Ramah di Kantong
Dari sejak pagi hari pukul 08.00 WIT, tampak pengunjung mulai berenang ataupun sekadar bermain air. Padahal, para mama-mama pedagang rujak baru mulai mempersiapkan dagangannya.
Saat akhir tahun seperti ini, ombak di Pantai Natsepa tidak deras, sehingga lebih nyaman untuk berenang dan bermain air. Tak hanya berenang, pengunjung juga dapat menikmati kegiatan dengan naik banana boat dengan kisaran harga Rp 25 ribu per orang.
"Jadi, kalau berlima jadi Rp 125 ribu. Kalau pelampung Rp 5 ribu satu orang," kata salah satu penyewa ban.
Tiket masuknya pun, sangat terjangkau yakni Rp 3 ribu saja. Akan tetapi, bila menggunakan kendaraan tarif parkir dikenakan Rp 10 ribu.
Direktur Pasific Paint, Suryanto Tjokrosantoso, menyebut nuansa warna-warni di Pantai Natsepa pertama di Indonesia. Dia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk menjamin renovasi serta pengecatan fasilitas yang ada di Pantai Natsepa.
Hal tesebut, kata Suryanto, guna meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian di wilayah Maluku Tengah. Mengingat, Pantai Natsepa menjadi tujuan pariwisata.
"Beragam fasilitas kami renovasi dan dilakukan pengecatan menggunakan produk dari Pasific Paint. Mulai dari pintu gerbang hingga bibir pantai dengan tujuan mempercantik dan memberikan suasana baru bagi pengunjung," kata Suryanto.
Â
  Â
Advertisement
Warna-Warni Keberagaman
Pantai yang berlokasi di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah ini, kata Suryanto, merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Ambon yang cukup melegenda. Dia juga mengatakan para wisatawan dalam negeri maupun mancanegara pun akan merasa belum lengkap bila ke Ambon belum menyempatkan diri menikmati keindahan Pantai Natsepa.
"Kalau orang ke Jakarta itu ke Ancol, Monas. Jadi, Pantai Natsepa ini Ancol ataupun Monas buat di Ambon," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua, menyebut program renovasi pengecatan fasilitas di Pantai Natsepa sejalan dengan filosofi budaya lokal Maluku Tengah. Yakni, pola hidup orang bersaudara idaman berbagai suku, agama, dan latar belakang ekonomi masyarakat yang majemuk.
"Ini dalam konteks keberagaman yang menjadi salah satu modal sosial dalam menarik wisatawan berkunjung ke daerah ini. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar pantai dan wisatawan," jelas dia. (Ika Defianti)
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: