Liputan6.com, Aceh - Akhir-akhir ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Aceh. Setidaknya, karhutla terjadi di dua titik berbeda, membuka awal tahun 2019.
Pertama, di Desa Babah Dua, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, pada Minggu, 6 Januari 2018. Luas lahan yang terbakar mencapai 10 hektare.
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) setempat mengerahkan armada pemadam kebakaran hutan ke lokasi. Namun, api masih belum padam.
Advertisement
Baca Juga
"Api saat itu, belum bisa dipadamkan dikarenakan untuk akses mobil pemadam tidak bisa langsung ke lapangan karena lokasi kebakaran di seberang sungai," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ahmad Dadek, kepada Liputan6.com, Selasa malam (8/1/2019).
Api baru padam pada Selasa, 8 Januari 2019. Itupun berkat adanya guyuran hujan sejak semalam yang memadamkan api di lahan yang terbakar.
Sehari kemudian, terjadi kebakaran lahan kosong di Desa Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Kejadian berawal saat seorang warga membersihkan kebun di belakang rumah dengan cara membakarnya.
Tiba-tiba api membesar dan merembet ke sekitarnya. Beruntung petugas pemadam kebakaran yang dihubungi bertindak cepat dengan turun ke lokasi dan memadamkan api.
Saat ini, menurut Dadek, api mudah tersulut dan membesar menjadi kebakaran hutan. Itu disebabkan karena saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Terdeteksi 10 Titik Panas
Dari satelit NOAA yang terpantau pada 5 Januari 2019, terdeteksi 10 titik panas (hotspot) di Provinsi Aceh. Dari peta sebaran titik panas yang di keluarkan BMKG, terdapat 16 titik panas di wilayah Sumatera, 10 titik di antaranya terdapat di Provinsi Aceh yang tersebar di delapan kabupaten.
Dalam update hari tanpa hujan (HTH) yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Aceh Besar tanggal 31 Desember 2018, sebagian wilayah di Provinsi Aceh telah mengalami hari tanpa hujan kategori panjang yaitu 21-30 hari.
"Beberapa lainnya masuk dalam kategori menengah hingga sangat pendek. Bukan tidak mungkin keadaan tersebut akan memicu titik panas lainnya ataupun menyebabkan kebakaran lahan atau hutan," ungkap Staf Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Aceh Besar, Harisa Bilhaqqi Qalbi kepada Liputan6.com.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement