Polisi Tembak Pria Diduga Anggota Kelompok 'Setan Botak'

Tersangka yang diduga anggota Kelompok Setan Botak ini dilumpuhkan dengan timah panas karena hendak kabur dengan cara melompati jendela.

oleh Rino Abonita diperbarui 18 Feb 2019, 14:01 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2019, 14:01 WIB
Polisi Tembak Pria Diduga Anggota 'Setan Botak'
Polisi menembak. seorang pria yang diduga terlibat pembunuhan anggota Polres Aceh Utara Bripka Anumerta Faisal pada Agustus 2018 lalu. (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Polisi menembak seorang pria yang diduga terlibat pembunuhan anggota Polres Aceh Utara Bripka Anumerta Faisal pada Agustus 2018 lalu. Tersangka yang diduga anggota kelompok Setan Botak ini tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Tersangka ML alias AR yang merupakan warga Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, ditangkap di rumahnya, Minggu pagi, 17 Februari sekitar pukul 04.00 WIB. Tersangka yang diduga anggota Kelompok Setan Botak ini dilumpuhkan dengan timah panas karena hendak kabur dengan cara melompati jendela.

"Tersangka tidak mau mengindahkan peringatan petugas. Malah, mengarahkan senjata api kepada petugas, sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur," jelas Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono, kepada Liputan6.com, Minggu malam, 17 Februari 2019.

Petugas membawa ML alias AR ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud, Idi Rayeuk, Aceh Timur. Tersangka hendak diberi tindakan medis lebih lanjut.

Peralatan di rumah sakit tersebut kabarnya kurang memadai, sehingga. tersangka harus dirujuk ke rumah sakit di Langsa. Tersangka ML alias AR meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit tersebut.

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa sepucuk senjata api laras pendek jenis FN, sebuah magasin, dan 4 butir peluru kaliber 9 milimeter. Petugas juga mengamankan sebuah parang, 4 buah sebo, sebuah martil, permen, rokok, piper, pipet, telepon genggam, dan korek api.

"Juga 2 kotak peluru senapan angin, sebuah tas kecil pinggang, plastik berisi ganja, uang Rp1.450 ribu, kartu ATM beberapa bank, serta surat kendaraan bermotor dan SIM," Ery menyebutkan.

Sebagaimana diketahui, Bripka Anumerta Faisal gugur saat baku hantam dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kawasan Pantai Bantayan, Aceh Utara, Sabtu, 25 Agustus 2018 lalu.

Faisal mengalami luka parah pada bagian wajah, perut, dan bahu. Selain itu, gerombolan perompak Setan Botak berhasil merebut senjata revolver dan senapan serbu tipe 56, granat, serta 19 butir peluru milik korban.

 

Kronologi Penembakan Faisal

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

 

Polisi berhasil mencium jejak para pelaku. Satu persatu pelaku dicokok, dan ada yang tewas ketika petugas berusaha menangkap gerombolan perompak yang suka menulis huruf R di lambung kapal mereka yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba melalui pesisir pantai ini.

ML alias AR adalah salah satu yang berhasil lolos dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi. Apakah gerombolan perompak bersenjata ini sudah diberangus semua, hal itu belum diketahui.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian belakangan memberi kenaikan pangkat satu tingkat untuk Faisal. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/597/VIII/2018 tanggal 26 Agustus 2018.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya