Liputan6.com, Cirebon - Penampilannya sekilas seperti seorang nenek paruh baya yang tengah menikmati hari tuanya di rumah. Nenek yang bernama Hardiana (58) itu diduga mengalami gangguan jiwa.
Pantauan di kediamannya RT 03 RW 03 Dukuh Semar Kota Cirebon, Hardiana tengah berbincang bersama Ketua RT. Diketahui, Herdiana bersama ketiga adiknya diduga mengalami gangguan jiwa.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah lama mereka di sini tinggal di kontrakan dekat rumah saya," kata Ketua RT 03 Dukuh Semar Kota Cirebon, Sutrisno, kepada Liputan6.com, Senin (18/2/2019).
Hardiana tinggal satu kontrakan bersama adiknya, Adi Gasino (55), Sam Gunadi (54), dan Hildayatri (50). Dia mengatakan, keempat bersaudara ini sudah lebih dari lima tahun tinggal di Kampung Dukuh Semar, Kota Cirebon.
Empat bersaudara itu kini sudah mendapat perawatan medis secara intensif dari puskesmas terkait. Keempatnya diketahui merupakan anak dari pasangan Suhardi dan Sri.
"Tiap hari Hardiana selalu keluar naik sepeda ya dengan teman-temannya. Dikasih makan, uang, bahkan kontrakan dibayari teman-temannya," kata dia.
Mereka sudah tidak lagi tinggal satu rumah bersama orangtuanya. Dia mengaku tak mengetahui pasti sejak kapan keempatnya mengalami gangguan jiwa.
Namun, dari keempat bersaudara tersebut, sang adik Hildayatri sempat terkena stroke.
"Tiga bulan kemudian sembuh, tapi masih belum normal total. Saya dapat informasi dari dokternya yang gangguan jiwa permanen itu Hardiana. Tiga adiknya masih bisa diajak ngobrol, meski sering tidak nyambung. Mereka itu sebelumnya tinggal di kawasan Panjunan Cirebon," kata dia.
Teman Sekolah Wali Kota Cirebon
Dia mengatakan, sehari-hari keempatnya bertahan hidup dari sumbangan teman-teman dekat mereka. Keempat bersaudara sudah 10 tahun tinggal di lingkungan RT 03 Dukuh Semar, Kota Cirebon.
Hardiana selalu berkeliling ke luar bertemu teman lamanya agar mendapat bantuan dan sumbangan. Bahkan, teman-temannya membantu empat bersaudara itu menyewa rumah kontrakan.
"Biasa sih di lingkungan, hanya kadang kalau ada anak-anak sedang main, kan, berisik. Nah, adiknya suka mengamuk ngomong kasar. Kadang adiknya mengaji, tapi saat diajak bicara soal itu mereka mengaku tidak sakit," kata dia.
Dia mengatakan, keempat bersaudara ini tetap mendapat perhatian dari RT hingga petugas kesehatan. Bahkan, keempat bersaudara ini sudah resmi menjadi warga Dukuh Semar.
"Satu dua tahun setelah pindah mah biasa saja, tapi mungkin betah ya akhirnya minta dibuatkan KK dan KTP, sini saya bantu buatkan," kata dia.
Dari informasi yang didapat, satu dari keempat bersaudara yang diduga mengalami gangguan jiwa adalah teman sekolah Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis.
"Adiknya Hardiana namanya Adi Gasino itu satu angkatan dengan Pak Azis di SMAN 1 Kota Cirebon. Beliau salah satu yang membantu kebutuhan sehari-hari empat bersaudara itu," kata dia.
Sutrisno mengatakan, Hardiana memiliki tingkat dan pengalaman pendidikan yang mumpuni. Hardiana diketahui menyandang gelar sarjana.
"Kampus mana saya kurang paham. yang pasti bukan di Cirebon. Kata Diana pernah kuliah Jurusan Biologi. Saya sendiri pernah lihat berkas Hardiana menyandang gelar setingkat engineering," kata dia.
Sementara itu, pihak Puskesmas Larangan Kota Cirebon hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Petugas medis yang menangani keempat bersaudara tersebut belum bisa ditemui untuk memberikan penjelasan.
"Punten Mas, maaf tadi dikabari kepala puskesmas, katanya bisa diwawancara hari Jumat siang," kata petugas informasi Puskesmas Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement