Banjir Indramayu Meluas, Siswa SMP Jalani USBN Sambil Lepas Sepatu

Sebagian siswa SMP terpaksa mengikuti pelaksanaan USBN meski diterjang banjir akibat luapan Sungai Cimanuk Indramayu semakin meluas

oleh Panji Prayitno diperbarui 10 Apr 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 04:00 WIB
Banjir Indramayu Meluas, Siswa SMP Tetap Ikut USBN
Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu memutuskan untuk menunda pelaksanaan USBN karena banjir akibat luapan Sungai Cimanuk semakin meluas. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Indramayu - Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu Jawa Barat semakin meluas. Banjir merendam lima Kecamatan di Kabupaten Indramayu.

Sejumlah aktivitas masyarakat terancam lumpuh bahkan tidak berjalan. Seperti pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

Ratusan siswa kelas IX SMPN 3 Sindang, Kabupaten Indramayu, terpaksa mengikuti USBN di dalam kelas yang tergenang banjir, Selasa (9/4). Banjir berasal dari sungai Cimanuk lama, yang lokasinya persis di depan sekolah tersebut, yang kondisi debitnya kini sedang naik.

Banjir menggenangi semua ruang kelas di sekolah tersebut, termasuk ruang guru dan tata usaha. Ketinggian air rata-rata sekitar 20 sentimeter. Sedangkan di lorong kelas maupun lapangan sekolah, ketinggian banjir di kisaran 30 – 50 sentimeter.

Para siswa terpaksa melepaskan sepatu mereka di tengah mengerjakan soal USBN. Pihak sekolah mengimbau agar kaki siswa nangkring di atas kaki meja agar mereka tidak kedinginan dan sakit.

Para siswa mengaku tak nyaman dengan kondisi tersebut. Mereka berharap agar banjir segera surut.

"Kaki dingin dan gatal. Mengerjakan soal pun jadi tidak konsen," kata seorang siswa, Juliana, yang dibenarkan oleh para siswa lain di sekelilingnya.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Sindang, Gaib, mengatakan, pada Selasa pagi, banjir hanya menggenangi halaman sekolah. Namun kemudian air dengan cepat menggenangi lorong kelas dan semua ruangan yang ada di sekolah.

"Para siswa tidak kami liburkan, mereka mengikuti ujian seperti biasa. Hanya kelas VII dan VIII yang diliburkan karena ruang kelasnya dipakai kelas IX untuk ujian," sebut Gaib.

Dia menyebutkan, jumlah siswa yang mengikuti USBN mencapai 253 siswa. Mereka mengikuti ujian sejak Senin, 8 April 2019 dan akan berakhir pada Sabtu, 13 April 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ditunda

Banjir Indramayu Meluas, Siswa SMP Tetap Ikut USBN
Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu memutuskan untuk menunda pelaksanaan USBN karena banjir akibat luapan Sungai Cimanuk semakin meluas. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Dianggap tidak kondusif, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mengizinkan sekolah-sekolah yang kebanjiran untuk meliburkan siswanya.

"Di SMPN 1 Indramayu air banjir masuk dengan cepat, kondisinya tidak memungkinkan untuk dilaksanakan USBN sehingga ditunda," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Ali Hasan, saat meninjau banjir di SMPN 3 Sindang.

Ali mengatakan, seluruh siswa SMPN 1 Indramayu akhirnya diliburkan. Para siswa kelas IX di sekolah itu akan mengikuti USBN Susulan setelah USBN selesai pada Sabtu (13/4) mendatang.

Ali menyebutkan, selain SMPN 1 Indramayu, banjir juga merendam SMPN 3 Sindang. Namun, USBN di SMPN 3 Sindang tetap dilangsungkan seperti biasa.

Dia menyebutkan, banjir juga merendam SDN Kepandean 1 dan SDN Kepandean 2.Ali mengaku belum menerima laporan adanya kerusakan fasilitas maupu sarana dan prasarana milik sekolah.

"Yang kami tahu pihak sekolah sudah mengantisipasi kondisi tersebut sejak malam sebelum air datang," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya