Ketika Seleksi Musabaqah Tilawatil Quran Berlangsung di Aula Gereja

Takjub dan sangat bangga melihat toleransi antar umat beragama yang ada di Tana Toraja.

oleh Fauzan diperbarui 25 Apr 2019, 10:01 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 10:01 WIB
Masjid dan gereja berdampingan di Toraja (Fauzan/Lipiutan6.com)
Masjid dan gereja berdampingan di Toraja (Fauzan/Lipiutan6.com)

Liputan6.com, Tana Toraja - Ada yang unik dari Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits XXXI 2019 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, kegiatan tersebut dilaksakan di Kabupaten Tana Toraja yang notabene penduduknya didominasi oleh non muslim. Selain itus seluruh pelaksanaan kegiatan seleksi tersebut dilakukan di aula gereja yang ada di Toraja. 

"Toraja itu kan mayoritas penduduknya beragama non muslim, yakni Kristiani dan agama lokal Aluttodolo," kata Koordinator Dewan Hakim STQH XXXI 2019 Kaswad S, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 April 2019.

Kaswad mengaku takjub dan sangat bangga melihat toleransi antar umat beragama yang ada di Tana Toraja. Bagaimana tidak, jika biasanya kegiatan lomba tilawatil Quran dilaksanakan di masjid, pesantren atau madrasah. Di Toraja, kegiatan ini dilaksanakan di aula gereja.

"Tiba-tiba hatiku bergetar dahsyat dan bangga sekali ketika melihat daftar lokasi lomba STQH di Tana Toraja. Mungkin ini yang pertama kali terjadi dalam momentum seperti ini di Indonesia yang mana musabaqah (lomba) baca dan hafal Al-Qur'an dan al-Hadis berlokasi di lingkungan Gereja," ucapnya.

Kaswad menyebutkan, dari empat cabang yang dilombakan, dua cabang diantaranya dilaksanakan di aula Gereja. Dua cabang  itu yakni cabang Hifdz 10 dan 20 Juz yang bertempat di Aula Gereja Katolik Makale dan Cabang Hifd 30 Juz, Tafsir dan Hadis yang bertempat di Aula Gereja Toraja Makale.

"Dua lainnya itu dilaksanakan di panggung utama Plaza Kolam Makale dan di Masjid Raya Makale," jelasnya

Selain dilaksanakan di aula gereja, pengurus atau  majelis Gereja Katolik dan Gereja Toraja juga secara suka rela menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam kepanitiaan sekaligus penggunaan aula gereja sebagai media pendidikan, dakwah dan  syiar umat Islam.

"ini merupakan wujud toleransi dan harmoni kerukunan umat yang hakiki dan sejati," imbuhnya. 

Sementara itu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan bahwa toleransi antar umat beragama di Toraja harus bisa menajdi contoh bagi daerah lain.

"Bahkan agama islam minoritas disini, kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain," kata Sudirman Sulaiman yang juga menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Tilawah Qur'an (LPTQ) saat membuka Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) ke XXXI tingkat Provinsi Sulsel di Toraja.

Kegiatan ini, kata Sudirman Sulaiman, mengangkat tema Budaya Toraja Perekat Bangsa. Kegiatan ini pun diikuti seluruh kabupaten dan kota yang di Sulawesi Selatan. "Semoga kegiatan yang diikuti oleh 24 kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan ini berjalan lancar," ucapnya.

Saksikan juga video pilihan berikut: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya