Petugas BPBD Jembrana Gotong Pelajar Patah Kaki Ikut UNBK

Ngurah Yoga, pelajar SMP kelas III di Jembrana harus mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) dalam keadaan patah kaki.

oleh Dewi Divianta diperbarui 25 Apr 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 16:00 WIB
BPBD Jembrana
Foto: Dewi Divianta/ Liputan6.com

Liputan6.com, Jembrana - Tak ada kata yang bisa mewakili tindakan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, Bali selain kata salut. Betapa tidak, saban hari mereka rela menggotong I Kadek Ngurah Yoga Ariawan, siswa kelas III SMPN 3 Jembrana.

Kepala BPBD Kabupaten Jembrana, I Ketut Eko Susilo mengisahkan, peristiwa ini bermula sebulan lalu ketika remaja 16 tahun itu mengalami kecelakaan. "Paha kanan anak ini patah karena mengalami kecelakaan," kata Eko Susilo di Jembrana kepada Liputan6.com, Rabu (24/4/2019).

Hingga tiba pelaksanaan UNBK, sakit yang diderita Yoga Ariawan belum juga sembuh. Ditambah, bocah ini dalam keadaan keluarga sederhana. Ia tak berdaya menyiasati waktu. Dalam situasi itu, pihak sekolah kemudian menyurati BPBD Jembrana untuk difasilitasi ambulans mengantar Yoga Ariawan yang akan mengikuti ujian.

"Ada permohonan bantuan ambulans dan personel dari pihak sekolah SMPN 3. Kami menindaklanjutinya dengan senang hati. Ini semua semata-mata demi masa depan anak itu," ujar Eko Susilo.

BPBD Jembrana
Foto: Dewi Divianta/ Liputan6.com

Ditandu Sampai ke Kelas

BPBD Jembrana
Foto: Dewi Divianta/ Liputan6.com

Sejak ujian berlangsung, saban hari petugas BPBD Kabupaten Jembrana menjemput Yoga Ariawan ke rumahnya di Jalan Bugenvil, Perumnas, BB Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Tak hanya mobil ambulans, BPBD Kabupaten Jembrana rupanya juga mengirim mobil komando untuk kesiapsiagaan bocah tersebut pergi-pulang selama ujian.

Pagi-pagi buta petugas BPBD Kabupaten Jembrana menyambangi kediaman Yoga Ariawan. Dengan sabar mereka menunggu remaja tersebut berkemas. Mereka lantas menyiapkan tandu dan menggotongnya ke mobil ambulans. Sejurus kemudian, secepat kilat mereka menuju sekolah remaja tersebut.

Di sekolah, Yoga Ariawan kembali ditandu. Petugas BPBD harus berhati-hati, lantaran kelas Yoga Ariawan berada di lantai dua. Mereka harus menapaki anak tangga.

"Pulang sekolah juga sama, kami antar hingga ke rumah. Tapi teman-teman BPBD sabar menjalani ini semua. Kami siap membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Jiwa itu memang terpatri dalam diri kami," ucap Eko Susilo.

Tak cuma sehari, Eko Susilo mengaku petugas akan membantu antar jemput Yoga Ariawan hingga ujian selesai. "Ini dilaksanakan dari hari selasa 23 April sampai Kamis 25 April 2019," katanya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya