Makna Ukiran Palawa di Tiang Masjid Keramat Gamel Cirebon

Pengurus Masjid Gamel Cirebon sangat merawat keutuhan dan keaslian bangunan yang sudah ada sejak abad ke 7 menurut catatan sejarah

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Mei 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 00:00 WIB
Makna Ukiran Palawa di Tiang Masjid Keramat Gamel Cirebon
Ukiran yang ada di tiang Masjid Gamel Cirebon konon menceritakan asal usul dan tahun pembangunan Masjid. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah tiang berusia ratusan tahun masih berdiri kokoh di Masjid Gamel Cirebon. Masjid tersebut merupakan salah satu tempat ibadah umat Islam tertua di Pantura Cirebon.

Selain bangunan dan konstruksi yang unik, masjid ini juga memiliki tiang kayu masjid berukir yang tidak biasa.

Ukiran pada salah satu tiang masjid ini masih terlihat sangat jelas. Dari informasi yang didapat, tulisan pada tiang itu merupakan tulisan palawa.

"Saya sendiri tidak bisa membacanya, namun pernah ceritakan oleh orang-orang tua," kata pengurus Masjid Gamel Cirebon, Jejen Hasanudin, Rabu (16/5/2019).

Jejen mengatakan, keberadaan tulisan palawa membuat banyak sejarawan datang sengaja untuk meneliti kayu tersebut.

Diketahui, ukiran tersebut menjelaskan bahwa konon Masjid Gamel Cirebon didirikan sekitar abad ke 17. Pengurus Masjid sengaja mempertahankan seperti bentuk aslinya.

"Ada penambahan dan perbaikan di beberapa bagian agar bangunan asli tujuannya agar bangunan asli masjid tetap utuh dan kokoh," kata dia.

Dua buah saka (tiang), atasan dan memolo (rangka atap) masjid dinyatakan masih asli. Pada bagian rangka atap Masjid Gamel Cirebon  dengan mudah dilepas dan pasang kembali.

Konstruksi Kokoh

Makna Ukiran Palawa di Tiang Masjid Keramat Gamel Cirebon
Masjid Gamel Cirebon salah satu masjid keramat yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Secara keseluruhan, tiang dan rangka masjid juga dapat dengan mudah dibongkar pasang sejak awal pembuatan. Dia mengatakan, memolo masjid juga sangat kuat dan tidak goyah ketika diterpa angin atau hujan lebat.

"Antara tiang dan antar-blandar (penyangga) terhubung dengan konstruksi sambung. Kayu yang dipakai semuanya kayu jati dengan ukuran besar," kata Jejen.

Di bagian lain masjid, terdapat mimbar dari kayu jati dengan bentuk yang cukup sederhana. Ada pula sumur yang meski berada jauh lebih tinggi dari permukaan sungai yang tidak pernah kering.

"Saat ini di bagian sumur, dibangun kolam untuk digunakan sebagai tempat berwudu bagi jamaah laki-laki," sambung dia.

Di bagian utara Masjid Gamel Cirebon, terdapat makam Ki Kuwu Gamel. Tidak jauh dari makam Ki Kuwu Gamel terdapat sebuah balai panjang yang konon merupakan bagian atau benda yang berusia sama dengan masjid gamel ini.

Gamel merupakan salah satu nama desa tua di daerah Plered Cirebon. Terletak 3 kilometer arah utara Plered atau 8 Km dari arah kota Cirebon tak jauh dari sentra batik di Desa Trusmi.

"Dulu bale panjang ini berada di bagian depan masjid, namun dipindahkan ke sini dan sebagian besar kayunya sudah bukan merupakan kayu asli. Hanya tinggal sebuah tiang saja yang masih asli," tutur Jejen.

Dia mengatakan, Masjid Gamel merupakan salah satu masjid keramat. Masjid bersejarah ini terletak di depan SD Negeri Gamel, terletak persis disisi jalan dan mudah dijangkau.

"Sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya