Liputan6.com, Palembang - Angin sepoi-sepoi menyapa para pengunjung yang datang ke Bukit Siguntang Palembang, yang dikenal sebagai salah satu jejak petilasan Kerajaan Sriwijaya.
Ratusan pohon pinus yang menjulang tinggi membuat suasana semakin asri, dengan rerimbunan dedaunan yang hijau.
Banyak situs-situs kerajaan terbesar di Asian ini yang tersisa di kawasan ini. Destinasi wisata heritage ini, dipercaya merupakan taman di kawasan kerajaan.
Advertisement
Destinasi wisata di Kota Palembang ini berada di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang Sumsel. Perbukitan ini juga berlokasi di tengah pemukiman warga.
Baca Juga
Untuk menelusuri jejak petilasan Kerajaan Sriwijaya ini, pengunjung harus menaiki tangga setapak menuju ke puncak Bukit Siguntang Palembang. Suasana natural terlihat dari beberapa bebatuan berukuran besar yang mengapit jalan setapak.
Muhammad Suharyadi Basri (43), anak juru kunci Bukit Siguntang Palembang memberi informasi tentang apa saja yang ada di dalam taman wisata ini.
"Ada tujuh makam anggota Kerajaan Sriwijaya yang sudah lama ada di sini. Kami juga menjaganya agar tetap terawat dan bisa dikunjungi warga," ujarnya kepada Liputan6.com, Sabtu (15/6/2019).
Ada tujuh makam yang terawat rapi yaitu makam Raja Sigentar Alam, Puteri Rambut Selako, Pangeran Batu Api, Pangeran Djunjungan, Puteri Kembang Dadar, Pangeran Bagus Karang, dan Pangeran Bagus Kuning.
Raja Sigentar Alam dipercaya merupakan salah satu raja di Kerajaan Sriwijaya. Nama Puteri Kembang Dadar juga tidak asing di telinga masyarakat Sumsel. Sang puteri dikenal memiliki paras yang cantik jelita.
Satu orang pengunjung hanya dikenakan tarif masuk Rp3.000 per orang. Untuk kendaraan roda dua dikenakan biaya masuk Rp1.500 dan kendaraan roda empat sebesar Rp3.000.
Wajah Bukit Siguntang Palembang kini lebih modern dan tertata rapi. Beberapa fasilitas umum kini tersedia, seperti ruang informasi, kedai kopi, musholla, taman air mancur, dan toilet bersih.
Pemugaran Bukit Siguntang
"Bukit Siguntang baru saja dipugar dan dibuka bulan Febuari 2019 ini. Sudah tiga tahun ini ditutup dan mengubah wajah destinasi wisata ini jadi lebih tertata rapi," ungkapnya.
Dulunya berwisata di Bukit Siguntang, suasana angker pun sangat kentara. Banyak gazebo dan ruangan berisi makam-makam. Ada juga beberapa menara, seperti Menara Pandang, Menara Buddha, aquarium, dan situs Kerajaan Sriwijaya.
Namun kini pengunjung bisa berziarah ke lokasi ini dengan suasana yang berbeda dan jauh dari kesan menyeramkan.
Fasilitas lain yang dihadirkan yaitu ruang galeri sejarah Kerajaan Sriwijaya. Sayangnya, ruang galeri ini belum dibuka, karena belum ada serahterima dari PUPERA ke Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel usai pemugaran.
Ibni Farozi, Staff Bukit Siguntang Palembang mengatakan, yang datang ke destinasi wisata ini tidak hanya turis lokal namun banyak juga dari mancanegara.
"Setiap tahun pasti ada turis dari luar negeri, seperti Tiongkok, Malaysia, Singapore dan Thailand. Ini berkaitan dengan sejarah persaudaraan nenek moyang mereka dengan raja yang dimakamkan di sini," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement