Kesaksian Warga Kampung di Oksibil Melihat Heli MI-17 Terbang Rendah

Tim SAR di Oksibil yang seharusnya ikut dalam pencarian bersama dengan TNI-Polri dan masyarakat setempat dengan menyisir jalan darat harus kembali ke Oksibil, karena terkendala hujan deras.

oleh Katharina Janur diperbarui 29 Jun 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2019, 11:00 WIB
Situasi persiapan di Base Ops Lanud Jayapura.
Situasi persiapan di Base Ops Lanud Jayapura. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Hujan deras sejak semalam menjadi kendala dalam pencarian Helikopter MI-17 dengan Nomor Registrasi HA-5138 milik Penerbad TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat (28/6/2019).

Helikopter itu hilang dalam perjalanan dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Juru bicara SAR Jayapura, Yadi menuturkan, tim SAR di Oksibil yang seharusnya ikut dalam pencarian bersama dengan TNI-Polri dan masyarakat setempat dengan menyisir jalan darat harus kembali ke Oksibil, karena terkendala hujan deras.

Yadi  menyebutkan informasi yang diterima tim SAR di Oksibil menyebutkan ada masyarakat di dua kampung itu yang melihat adanya helikopter MI-17 terbang rendah.

"Tim rencananya akan menuju ke dua kampung di sekitaran Oksibil. Nama kampungnya saya belum tau. Tapi pagi tadi, tim sudah melakukan penyisiran kembali ke arah kampung itu," kata Yadi kepada Liputan6.com, Sabtu (29/6/2019).

Hingga pagi ini, 10 orang anggota SAR dari Jayapura juga masih menunggu koordinasi dengan Lanud Jayapura untuk melakukan penerbangan ke Oksibil.

"10 orang masih berada di Base Ops Lanuda dan masih menunggu koordinasi, kapan akan melakukan penerbangan ke Oksibil untuk bergabung melakukan pencarian helikopter MI-17," ujar Yadi.

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya