Kelompok Lintas Agama di Bandung Deklarasikan Kampung Toleransi

Kelompok lintas agama di Jalan Sasak Gantung, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat mendeklarasikan kampung toleransi.

oleh Arie Nugraha diperbarui 23 Apr 2021, 14:58 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2019, 16:19 WIB
Kampung Toleransi
Kelompok lintas agama di Jalan Sasak Gantung, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat mendeklarasikan kampung toleransi. (Liputan6.com/ Arie Nugraha)

Liputan6.com, Bandung - Kelompok lintas agama di Jalan Sasak Gantung, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat mendeklarasikan kampung toleransi. Ini merupakan kampung toleransi yang keempat, setelah ada di kawasan Jamika, Paledang, dan Babakan Ciparay.

Menurut perwakilan dari kelompok muslim, Lukman Hakim, tujuan dideklarasikan kampung toleransi tersebut guna menunjukan perbedaan beragama dan berkeyakinan bukan untuk memecah - belah persatuan. Melainkan sebut Lukman, untuk saling membantu dalam pembangunan bangsa dengan menciptakan kedamaian.

"Oleh karenanya persatuan dan kesatuan, kedamaian yang hidup saling berdampingan satu dengan yang lain, berbeda - beda agama bukan menjadikan satu kendala bagi kita. Malah justru perbedaan agama ini, menjadi satu kekuatan yang diikat, kebersamaan kita dalam dalam membangun masyarakat, bangsa dan Tanah Air kita," kata Lukman dalam pidatonya, di ruang pertemuan SD Assalam, Jalan Sasak Gantung, Bandung, Selasa, 9 Juli 2019.

Lukman menegaskan, menjaga toleransi antar umat beragama dan berkeyakinan dianggap lebih penting dibandingkan dengan acara seremonial deklarasi. Lukman mengingatkan menjaga toleransi antar umat beragama dan berkeyakinan harus terus dirawat meski tidak ada deklarasi.

Sementara itu perwakilan dari kelompok Kristiani, Felix Andrew berharap dengan adanya deklarasi kampung tolerasi di daerahnya, dapat tercipta kondisi kerukunan antar umat beragama dan berkeyakinan secara utuh. Felix menyebutkan sebelum adanya deklarasi kampung toleransi didaerahnya, kerukunan sosial antar umat beragama dan berkeyakinan sudah terjalin baik.

"Misalnya ketika bulan puasa itu, dari gereja kami juga memberikan sembako kepada mereka yang tidak mampu. Kami berbagi kepada mereka gitu ya, kira - kira begitu. Kalau bisa kedepannya, mungkin saling membantu satu dengan yang lain juga, ieu lebih baik. Dalam hal pendidikan anak - anak yang tidak mampus sekolah, kita bisa saling membantu," ujar Felix.

Kelompok lintas agama mengaku sangat memerlukan keberadaan kampung toleransi. Alasannya, yaitu dapat mempersatukan seluruh warga yang berbeda agama dan keyakinan untuk bisa saling bergotong - royong.

Pemerintah Kota Bandung sendiri berencana akan menambah keberadaan kampung toleransi. Pada saat ini baru terdapat empat kampung toleransi yang dibentuk. Tujuannya untuk mempersatukan antar umat beragama dan berkeyakinan dalam proses pembangunan. Serta meminimalisir konflik dan tindakan intoleran. 

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya