Kekeringan Ekstrem Melanda 9 Kabupaten di NTT

Sebanyak 9 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan ekstrem dengan hari tanpa hujan kategori panjang.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2019, 15:41 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 15:41 WIB
ilustrasi kemarau dan kekeringan
(Foto: Tama66/Pixabay) Ilustrasi kemarau dna kekeringan.

Liputan6.com, Kupang - Musim kemarau membuat 9 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan. Sejumlah wilayah itu mengalami hari tanpa hujan dengan kategori panjang hingga kategori kekeringan ekstrem.

"Sembilan kabupaten itu adalah Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Kota Kupang," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru dikutip Antara, Selasa 916/7/2019).

Ia mengatakan berdasarkan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) dasarian I Juli 2019, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada umumnya mengalami hari tanpa hujan dengan kategori panjang (21-30 hari) hingga kategori kekeringan ekstrem (>60 hari).

Dia merincikan, wilayah-wilayah yang masuk kategori kekeringan ekstrem yaitu di Kabupaten Nagekeo (sekitar Danga), Kabupaten Ende (sekitar Nanganio).

Kabupaten Sikka (sekitar Magepanda dan Waigate), Kabupaten Flores Timur (sekitar Konga), Kabupaten Lembata (sekitar Lewoleba, Wairiang, Waipukang dan Wulandoni).

Kabupaten Sumba Timur (sekitar Melolo, Temu/Kanatang, Lambanapu, Rambangaru, dan Kamanggih), Kabupaten Sabu Raijua (sekitar Daieko), Kabupaten Rote Ndao (sekitar Papela dan Busalangga).

Kota Kupang (sekitar Stamet El Tari, Sikumana, Bakunase, Oepoi dan Mapoli), Kabupaten Kupang (sektar Oekabiti, Lelogama, Oenesu, Oelnasi dan Sulamu), serta Kabupaten Belu (sekitar Atambua, Fatubenao, Fatukmetan, Wedomu dan Haekesak).

Menurut Apolinaris, hari tanpa hujan terpanjang dialami wilayah Rambangaru, Kabupaten Sumba Timur (116 hari), Wairiang, Kabupaten Lembata (105 hari), dan Oepoi , Kota Kupang (100 hari).

Dia menambahkan, analisis curah hujan dasarian I Juli 2019 wilayah Nusa Tenggara Timur menunjukkan, hampir seluruhnya mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm).

Sementara berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan dasarian II Juli 2019, diketahui bahwa wilayah NTT pada umummnya diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm sebesar 70-100 persen, kecuali sebagian kecil Kabupaten Malaka diprakirakan memiliki peluang curah hujan >20 mm sebesar 60-80 persen.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya