Penjelasan Observatorium Bosscha Soal Gerhana Bulan Sebagian 17 Juli

GBS merupakan salah satu dari dua gerhana yang dapat diamati dari Indonesia.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Jul 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2019, 18:00 WIB
Gerhana Bulan dari Berbagai Negara
Fenomena gerhana bulan sebagian (parsial) terlihat selama gerhana bulan di samping bendera Nasional India di Chennai pada Rabu (17/7/2019) dini hari. Gerhana bulan parsial ini bisa diamati dari Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. (ARUN SANKAR/AFP)

Liputan6.com, Bandung Fenomena alam gerhana bulan sebagian (GBS) kembali terjadi di wilayah Indonesia. Menurut penjelasan peneliti Observatorium Bosscha, Yatny Yulianti, GBS merupakan salah satu dari dua gerhana yang dapat diamati dari Indonesia.

Yatny mengatakan, berdasarkan perhitungan astronomis, terdapat lima gerhana yang terjadi pada tahun 2019. Kelima gerhana yaitu gerhana matahari sebagian (GMS) pada 5-6 Januari 2019, gerhana bulan total (GBT) 21 Januari 2019, gerhana matahari total (GMT) 2 Juli 2019, gerhana bulan sebagian (GBS) 17 Juli 2019, dan gerhana matahari cincin (GMC) 26 Desember 2019.

"Dari kelima gerhana tersebut, hanya dua gerhana yang dapat diamati dari Indonesia. Dua gerhana tersebut adalah gerhana bulan sebagian (GBS) 17 Juli 2019 dan gerhana matahari cincin (GMC) 26 Desember 2019 mendatang," kata Yatny dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Yatny juga menjelaskan, GBS 17 Juli 2019 akan terlihat hampir di seluruh bagian bumi, yaitu di Amerika bagian Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Wilayah Indonesia dapat mengamati GBS pada saat bulan akan terbenam.

Adapun gerhana bulan dini hari tadi berlangsung selama 5 jam 33 menit 43 detik. Untuk Wilayah Indonesia Bagian Barat, gerhana terjadi mulai pukul 01:42:06 WIB dan berakhir pukul 07:19:30 WIB, di mana gerhana sudah tidak dapat diamati karena bulan sudah terbenam.

"Pada saat gerhana bulan sebagian berlangsung, selama 2 jam 57 menit 56 detik, sekitar 60 persen permukaan bulan akan berada dalam bayang-bayang bumi," ujarnya.

Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang mengitari bumi. Bumi dan bulan kemudian secara bersama-sama mengorbit matahari sebagai pusat tata surya.

Seperti diketahui, terdapat tiga macam gerhana bulan berdasarkan bagian bayangan bumi yang dilintasi bulan, yaitu gerhana bulan total (GBT), gerhana bulan sebagian (GBS), dan gerhana bulan penumbra (GBP). Pada saat gerhana bulan total, bulan memasuki umbra (bayangan inti) bumi.

Namun ada kalanya hanya sebagian piringan bulan yang masuk ke dalam umbra bumi dan sebagian lainnya berada pada penumbra atau bayangan samar yang dikenal sebagai gerhana bulan sebagian. Pada saat gerhana bulan penumbra, bulan hanya melintasi bagian penumbra atau bayangan samar bumi.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya