Drama Penyelamatan Sandera Pembajak KM Mina Sejati di Tengah Laut Dobo

Kondisi KM Mina Sejati pun sudah mengalami kebocoran di kamar mesin dan sudah tergenang air, buritan kapal pun sudah tenggelam akan tetapi kapal masih bisa mengapung.

oleh Abdul Karim diperbarui 18 Agu 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi Pembajakan Kapal Laut
Ilustrasi Pembajakan Kapal Laut

Liputan6.com, Ambon - Lebih dari 24 jam KM Mina Sejati dibajak tiga Anak Buah Kapal (ABK) di perairan Laut Dobo. Hingga Minggu (18/8/2019), pukul 15.30 WIT, upaya pembebasan sandera yang terjebak dalam drama pembajakan ini masih dilakukan personel TNI-AL.

Total ABK kapal penangkap ikan yang beroperasi di Laut Arafura ini berjumlah 36 orang. Sebanyak 13 di antaranya berupaya menyelematkan diri dengan cara melompat ke laut. Namun, dua di antara mereka dinyatakan meninggal dunia.

Saat ini, KRI TLD dengan nomor lambung 521 sudah berada di lokasi dan tengah melaksanakan proses penyergapan.

Kepala Basarnas Ambon, Muslimin Abbas menerangkan, dari percakapan via telepon satelit di KM Gemilang Samudra oleh pengurus kapal di Dobo, ada tiga buah kapal nelayan yang membantu menyelematkan para ABK yang nekat melompat di laut lepas, yakni KM Surya Terbit, KM Marcel Jaya, dan KM Gemilang Samudra.

Kondisi KM Mina Sejati pun sudah mengalami kebocoran di kamar mesin dan sudah tergenang air, buritan kapal pun sudah tenggelam akan tetapi kapal masih bisa mengapung.

Adapun para pembajak sesuai dengan pengakuan para ABK KM Mina Sejati yang selamat, terdiri dari seorang nakhoda bernama NH, dan dua ABK lainnya masing-masing FDL dan QIM.

"Sementara yang bisa kami monitoring 11 orang yang ada di KM Gemilang, KM Marcel, dan KM Surya, untuk sisanya belum dapat kami pastikan karena ada di KM Minsa Sejati," kutip Muslim.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya