Potret Desa Lera, Tetap Lestarikan Budaya Jawa di Tanah Sulawesi

Warga Desa Lera di Sulawesi Selatan, yang mayoritas berasal dari Jawa tetap melestarikan budaya asal mereka di tanah Sulawesi.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 15:00 WIB
FOTO: Ketika Dalang Ki Anom Mainkan Wayang Kulit Lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa
Dalang Ki Anom Dwijo Kangko memainkan pertunjukan wayang kulit lakon "Bima Jumeneng Guru Bangsa" di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (27/1). Pagelaran wayang kulit dalam rangka peringatan HUT PDI Perjuangan ke-45. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Luwu Timur - Warga Desa Lera di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang mayoritas berasal dari Jawa, tetap melestarikan beragam budaya dari daerah asal mereka di tanah Sulawesi.

Warga desa itu setiap tahun rutin menggelar pertunjukan wayang kulit dan pada Selasa malam (20/8/2019) meresmikan paguyuban seni tradisional yang disebut Eko Budoyo.

"Saya bangga masyarakat Desa Lera yang kebanyakan etnis Jawa masih menjaga tradisi kesenian leluhur. Saya pernah enam tahun di Jawa. Kesenian seperti ini sangat sering saya saksikan waktu jaman kuliah dulu," kata Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler.

Warga desa, menurut dia, membutuhkan sanggar-sanggar seni untuk mewadahi kegiatan-kegiatan pelestarian kesenian dan budaya dari daerah asal mereka.

"Sebaiknya ada sanggar seni di desa ini, supaya ada tempat anak-anak kita menimba ilmu kesenian," katanya.

Bupati juga mengatakan bahwa kalau perlu pemerintah daerah akan membantu mendatangkan seniman dari Jawa untuk mengajarkan seni kepada generasi muda di Desa Lera.

"Supaya lebih semangat latihannya," ia menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Desa Lera

Menurut data yang dikutip dari laman luwutimurkab.go.id, Kecamatan Wotu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Luwu Timur. Luas wilayahnya 130,52 km2 atau meliputi 1,88 persen dari luas Kabupaten Luwu Timur. Secara administrasi Wotu terbagi menjadi 16 desa yaitu, Desa Lera, Bawalipu, Lampenai, Bahari, Kalaena, Karambua, Kanawatu, Maramba, Tarengge, CendanaHIjau, Balo-Balo ,Pepuro Barat, Rinjani, Madani, Tarengge Timur dan Tabaroge. Desa Lera menjadi salah satu desa tujuan transmigrasi penduduk dari berbagai daerah, salah satunya dari Pulau Jawa.

Kepadatan penduduk di Kecamatan Wotu tergolong tinggi yaitu sekitar 233 orang per kilometerpersegi. Desa yang terpadat penduduknya adalah Desa Lera dengan kepadatan 692 orang per kilometer persegi, sedang paling rendah adalah Desa Balo-Balo dengan kepadatan sebanyak 83 orang per kilometer persegi. Pada tahun 2016, jumlah penduduk di Kecamatan Wotu sebanyak 30.386 jiwa yang terbagi kedalam 6.894 rumahtangga, dengan rata-rata penduduk dalam satu rumah tangga sebanyak 4 orang.

Rasio jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Jumlah Penduduk laki-laki sebanyak 15.377 orang dan perempuan sebanyak 15.009 orang, sehingga rasio jenis kelaminnya sebesar 102 yang artinya dari 100 wanita terdapat sekitar 102 orang laki-laki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya