Mitos Bugis-Makassar, Meludah saat Buang Hajat Bisa Bikin Jerawatan

Bagi masyarakat Bugis-Makassar, meludah saat membuang hajat bisa menyebabkan wajah berjerawan.

oleh Eka Hakim diperbarui 15 Sep 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2019, 03:00 WIB
Sebagian masyarakat Bugis-Makassar masih mempercayai mitos meludah saat buang hajat besar bisa menyebabkan wajah penuh jerawat (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Sebagian masyarakat Bugis-Makassar masih mempercayai mitos meludah saat buang hajat besar bisa menyebabkan wajah penuh jerawat (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Kehidupan orang-orang di Indonesia khususnya mereka yang berada di daerah pelosok masih terikat dengan sesuatu yang bersifat mitos dan legenda.

Khusus masyarakat Bugis-Makassar, beberapa mitos bahkan dianggap warisan nenek moyang yang sakral dan tak boleh dilanggar jika tak ingin kena tulah. Salah satunya adalah mitos melarang meludah saat sedang buang hajat.

Semma (63), seorang warga Desa Leang-leang, Kecamatan Bantimurung, Maros mengatakan, mitos meludah ketika sedang membuang hajat besar, yang ia ketahui dari almarhumah neneknya, itu bisa menimbulkan jerawat yang cukup banyak di wajah bagi yang melakukannya.

Meski demikian, ia mengaku tak pernah mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari neneknya mengapa hal tersebut bisa terjadi.

"Kami di keluarga hanya tahu itu dilarang. Pamali jika dilakukan. Kami juga tak berani coba-coba melanggar takut dampak seperti yang diceritakan nenek," ucap Semma kepada Liputan6.com, Sabtu (14/9/2019).

Ia mengatakan hingga saat keluarganya masih melestarikan keberadaan mitos pelarangan meludah saat membuang hajat besar, meski bagi kebanyakan orang lain menganggapnya itu sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.

"Selain tentang pelarangan meludah, masih banyak pamali lainnya yang bagi orang lain itu mitos tapi kami tetap jaga. Itu kami percaya karena pasti ada maksud positif dari itu," tutur Semma.

 

Bermakna Nasihat

Bagi sebagian masyarakat Bugis-Makassar, pelarangan meludah ketika sedang buat hajat besar masih telestarikan (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Bagi sebagian masyarakat Bugis-Makassar, pelarangan meludah ketika sedang buat hajat besar masih telestarikan (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Senada dengan Semma, Tanta Norma (64) warga Desa Jawi-jawi, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros juga mengaku jika mitos pelarangan meludah saat membuang hajat besar itu bisa menyebabkan wajah penuh jerawat, hingga saat ini masih telestarikan di lingkup kerabatnya.

"Kalau kami di keluarga percaya dengan pamali tersebut. Itu nasehatnya nenek-nenek kami dulu agar wajah berseri jangan meludah saat buang hajat besar. Itu juga kan jorok namanya kalau meludah sembarangan," terang Tanta Norma.

Bagi yang tidak percaya, Tanta Norma juga tak menyalahkannya. Karena menurut dia, sesuatu yang menjadi pesan nenek moyang merupakan nasihat yang wajib untuk dipatuhi agar terhindar dari bahaya.

"Keponakanku dulu wajahnya penuh dengan jerawat. Sudah berobat ke dokter tak juga sembuh. Setelah dinasehat jangan meludah kalau lagi buang hajat besar, dia tiba-tiba akui memang sering demikian. Akhirnya ia tak lakukan itu lagi," ungkap Tanta Norma.

Jerawat yang ada di wajah keponakannya yang bernama Nirmala nanti perlahan hilang setelah mengikuti kebiasaan nenek moyang lainnya yakni menggosok wajah dengan telur ayam kampung yang baru dierami oleh induknya. Gosoknya pun tepatnya di hari Jumat sembari mengucapkan salawat dalam hati.

"Bagi sebagian orang itu juga mitos. Tapi alhamdulillah itu sudah banyak bukti. Termasuk keponakan saya, jerawatnya perlahan menghilang hanya dengan pengobatan tradisional begitu," kata Tanta Norma menambahkan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya