Demokrasi Sakaratul Maut, Mahasiswa Bandung Geruduk Kantor DPRD Jabar

Sekurangnya 2.000 mahasiswa di Bandung dan sekitarnya menggelar unjuk rasa di Kota Bandung, Senin (23/9/2019).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 23 Sep 2019, 15:15 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 15:15 WIB
Mahasiswa Bandung
Mahassiswa Bandung menggelar aksi turun ke jalan memprotes DPR atas sejumlah RUU. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Sekurangnya 2.000 mahasiswa di Bandung dan sekitarnya menggelar unjuk rasa, Senin (23/9/2019). Aksi ini dilakukan menyikapi pengesahan RUU KPK, RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan dan Revisi UU Pertahanan.

Para mahasiswa tampak mulai berkumpul sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Hingga pukul 13.00, jumlah mereka semakin bertambah hingga mencapai sekitar 2.000 mahasiswa.

Pantauan di lokasi, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tersebut membawa spanduk dan poster berisi penolakan terhadap berbagai RUU.

Salah seorang koordinator aksi dari Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Angga Firmansyah mengatakan, demonstrasi akan dilangsungkan di depan Gedung DPRD Jabar.

"Kami akan lakukan long march dari Monumen Perjuangan menuju gedung DPRD Jabar," kata Angga.

Angga menyebut, unjuk rasa ini dilakukan karena kondisi bangsa saat ini dalam keadaan sakaratul maut demokrasi.

Hal itu tak lepas dari kekecewaan mereka karena DPR tengah kejar tayang untuk mengesahkan RUU yang menguntungkan penguasa dan merugikan rakyat seperti Revisi UU KPK, RUU KUHP, Revisi UU Pertanahan hingga RUU Pemasyarakatan.

"Kami dari berbagai kampus sudah mengkaji semua RUU tersebut dan sepakat untuk minta dibatalkan. Kami meminta presiden untuk mencabut semua Revisi UU tersebut," ujarnya.

Angga mengaku aksi unjuk rasa ini tidak akan dilakukan hari ini saja. Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka bakal ada gelombang aksi yang lebih besar.

"Kami akan melakukan aksi lanjutan yang massanya lebih banyak dibanding hari ini. Kami akan langsung ke Jakarta," kata Angga.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya