Liputan6.com, Kampar - Kebakaran lahan semak belukar berkontur gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, sulit dikendalikan. Tiupan angin kencang ditambah suhu panas karena musim kemarau membuat api cepat menjalar.
Kebakaran lahan sejak akhir pekan lalu ini sudah menelan puluhan hektare gambut. Masyarakat sekitar juga makin khawatir karena kobaran api kian dekat ke permukiman.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa warga, khususnya emak-emak dan anak-anak, memilih meninggalkan rumah dan menyelamatkan barang berharganya. Sementara warga laki-laki membantu petugas pemadam dan menyekat api agar tak mendekati rumah.
Bersama Manggala Agni, TNI dan Polri serta personel Satgas Karhutla Riau lainnya, warga membantu mencari sumber air. Beberapa warga juga mengangkat selang dan menyemprotkan air ke lahan terbakar.
Hingga kini, tidak diketahui pemilik lahan di desa itu. Dan seperti biasanya, pemilik lahan terbakar memilih tidak muncul ke permukaan karena takut berurusan dengan penegak hukum.
"Kita padamkan sekarang, besok kalau situasi aman pasti ada kebun di sini," celetuk seorang warga di lokasi, Senin siang, 23 September 2019.
Warga lainnya, Supriyanto menjelaskan, jarak api di kebakaran lahan dengan perumahan hanya 10 meter. Dia tidak ingin api ini terus membesar sehingga membakar rumah miliknya.
"Biasanya, tanpa api mendekati rumah, kami juga bantu. Apalagi kalau sudah dekat begini," tegas Supriyanto.
Dia menjelaskan, kendala mengatasi kebakaran lahan di daerahnya adalah terbatasnya sumber air. Sejumlah sumur dan parit yang biasanya berair mulai mengering karena musim kemarau.
"Sudah lama hujan tidak turun, hal ini membuat semak itu kering dan apinya cepat meluas," ungkap Supriyanto.
Sengaja Dibakar
Supriyanto menduga lahan gambut itu sengaja dibakar untuk pembukaan kebun. Hanya saja, warga tidak melihat siapa yang membakar karena api munculnya pada malam hari.
"Kalau terlihat pasti sudah kami tangkap, tidak ada ampun karena buat susah begini," sebut Supriyanto.
Siapa pemilik lahan itu, Supriyanto tidak mengetahuinya. Menurutnya, pemilik lahan di sekitar perumahan tidak pernah diketahui karena jarang terlihat ataupun bergaul dengan masyarakat sekitar.
Terpisah, Kepala Pengendalian Operasi Manggala Agni Edwin Putra, menjelaskan pemadaman terus dilakukan karena lokasi kebakaran lahan masih ada titik api dan mengepulkan asap.
"Pemadaman sudah berlangsung empat hari. TNI, Polri dan BPBD juga membantu pemadaman," ungkap Edwin.
Kebakaran lahan di Rimbo Panjang ini diduga memperparah kabut asap di Pekanbaru. Pasalnya, arah angin bertiup ke Pekanbaru dan membawa partikel kebakaran dari Kampar.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement