Massa Demo Berdatangan, Anggota DPRK Aceh Barat Memelipir Kosongkan Gedung

Sedikitnya empat belas mahasiswa digotong ke atas tandu dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Barat (DPRK), Kamis siang (26/9/2019).

oleh Rino Abonita diperbarui 26 Sep 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 21:00 WIB
Sedikitnya empat belas mahasiswa digotong ke atas tandu dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Barat (DPRK), Kamis siang (Liputan6.com/Rino Abonita)
Sedikitnya empat belas mahasiswa digotong ke atas tandu dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Barat (DPRK), Kamis siang (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Sedikitnya 14 mahasiswa digotong ke atas tandu dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Aceh Barat, Kamis siang (26/9/2019). Kini mahasiswa masih bertahan di gedung dewan menanti tuntutan mereka dipenuhi.

Kericuhan mulai terjadi saat gas air mata diarahkan ke kerumunan ratusan mahasiswa. Koordinator lapangan mengklaim punca kericuhan tersebut disebabkan ulah oknum yang bukan bagian dari mereka.

"Ada oknum yang memancing keributan. Sekarang di kantor polisi. Cowok dua orang kena lemparan batu. Selebihnya perempuan, terkena gas air mata," sebut Koordinator Lapangan Candra kepada Liputan6.com, Kamis jelang sore, (26/9/2019), di lokasi.

Mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Bumi Teuku Umar yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) menuntut hal yang senada dengan gerakan massa di nusantara. Mereka menolak tegas sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dinilai bermasalah.

RUU yang dinilai bermasalah seperti Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU Pemasyarakatan, dan RUU Ketenagakerjaan. Adapun pengesahan RKUHP sudah ditunda Presiden Jokowi karena muncul gelombang penolakan.

Pantauan Liputan6.com, para mahasiswa bertahan dengan cara berkumpul di halaman gedung dewan. Mereka kukuh tidak akan bubar sebelum para legislator mengamini tuntutan mereka dengan cara menandatangani petisi menolak RUU.

"Mungkin aksi bertahan sampai 80 persen anggota DPRK Aceh Barat menandatangani tuntutan kita," kata Candra.


Barikade Direnggangkan

Sedikitnya empat belas mahasiswa digotong ke atas tandu dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Barat (DPRK), Kamis siang (Liputan6.com/Rino Abonita)
Sedikitnya empat belas mahasiswa digotong ke atas tandu dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Barat (DPRK), Kamis siang (Liputan6.com/Rino Abonita)

Kedua lantai gedung DPRK yang biasanya penuh oleh aktivitas terlihat sepi. Hanya petugas kepolisian serta sejumlah petugas kebersihan yang terlihat lalu-lalang di gedung tersebut.

Para legislator yang baru saja dilantik itu mulai mengosongkan kantor ketika massa mulai menyemut pada Kamis siang. Belum ada tanda-tanda bahwa mereka akan menemui massa seperti yang diminta mahasiswa.

Sementara itu, barikade kepolisian mulai terlihat renggang setelah sejumlah pendemo beranjak dari lokasi. Para mahasiswa pun ada yang memilih pulang dengan niat kembali pada malam harinya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya