Bocah 5 Tahun Tersambar Petir dalam Gendongan Sang Ayah

Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Oesao untuk mendapat perawatan karena kedua korban mengalami luka memar pada bagian dada dan perut akibat sambaran petir.

oleh Liputan Enam diperbarui 28 Des 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2019, 10:00 WIB
Penampakan Sambaran Petir Saat Hujan di Jakarta
Kilatan petir menyambar di kawasan Monas, saat hujan yang disertai angin mengguyur Jakarta, Sabtu (21/12/2019),Malam. BMKG mengingatkan agar waspada terhadap potensi hujan deras yang disertai petir diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari kedepan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Kupang - Samuel Killa Sadukh (35), seorang ayah bersama anaknya Bianca Killa Sadukh yang berusia 5 tahun, mengalami luka parah akibat disambar petir saat hujan lebat sedang terjadi di wilayah Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT.

Lurah Babau Robianto Meok ketika dihubungi Antara pada Jumat (27/12) mengatakan bahwa Samuel Killa Sadukh (35) dan anaknya, Bianca Killa Sadukh (5), terkena sambaran petir saat mereka sedang berteduh di pondoknya usai berkebun di Aerbauk.

Menurut perwira Urusan Hubungan Masyarakat Polres Kupang Randy Hidayat, petir menyambar Samuel yang sedang menggendong anaknya sehingga mereka jatuh dan tidak sadarkan diri.

"Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Oesao untuk mendapat perawatan karena kedua korban mengalami luka memar pada bagian dada dan perut akibat sambaran petir," kata Randy Hidayat, dilansir Antara.

Menurut Robianto, kedua korban sambaran petir kemudian dirujuk ke RSU Prof Dr WZ Johannes Kupang untuk mendapat perawatan lebih intensif.

Kasus sambaran petir kali ini, menurut Robianto, merupakan kasus kedua setelah petir pekan lalu merobohkan satu rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

 

Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ.

Simak Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya