Ratusan Warga di Sigi Terserang Diare, Penyebabnya Masih Misterius

Selain dirawat di puskesmas setempat, jumlah pasien diare yang meningkat membuat perawatan medis untuk warga juga dilakukan di balai desa.

oleh Heri Susanto diperbarui 14 Jan 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2020, 15:00 WIB
Ratusan Warga di Sigi Terserang Diare, Dinkes Siaga Pelayanan
Ratusan warga di Sigi terserang diare, Dinkes siaga pelayanan. (Liputan6.com/Heri Susanto)

Liputan6.com, Sigi - Ratusan warga Desa Anca, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi terserang penyakit diare sejak Minggu, 12 Januari 2020. Bahkan, satu orang dilaporkan meninggal dunia diduga akibat penyakit tersebut.

Peningkatan kasus diare di Desa Anca mulai terjadi sejak Minggu malam 12 Januari. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi mencatat hingga Senin 13 Januari 2020, warga yang terserang penyakit tersebut telah mencapai 114 orang.

Dari jumlah itu Dinkes Sigi merinci, pasien rawat jalan sebanyak 105, rawat inap 6 pasien, pasien rujuk 2 orang, dan 1 warga berusia 60 tahun meninggal dunia diduga karena diare.

Meski demikian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, Roland Franklin kepada Liputan6.com menyatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah untuk menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kejadian tersebut.

Saat ini jelas Roland, pihaknya telah memberlakukan siaga pelayanan untuk pasien diare selama tujuh hari ke depan di lokasi tersebut. Tenaga kesehatan dari Dinkes Sulteng dan relawan juga telah diarahkan untuk membantu penanganan di Desa Anca.

Selain dirawat di puskesmas setempat, jumlah pasien yang meningkat membuat perawatan medis untuk warga juga dilakukan di balai desa.

"Kami (Dinkes Sigi) juga dibantu Dinkes Provinsi Sulteng, obat-obatan sampai saat ini masih cukup. Fokus kami juga agar penyakit ini tidak menyebar,” jelas Roland, Selasa ( 14/1/2020 ).

Penanganan kasus ini juga melibatkan BPOM yang akan memeriksa sampel makanan dari pasien untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini. "Kami belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya. Petugas masih bekerja termasuk dari BPOM," ujar Roland lagi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya