Nasib Zulkifli Hasan dalam Kongres PAN dan Sesumbar Jabatan Ketum Satu Periode

Tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara menginginkan Zulkifli Hasan, cukup satu periode menjabat Ketua DPP PAN.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 11 Feb 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2020, 00:00 WIB
Tokoh masyarakat Sultra, Umar Samiun (kiri) bersama tokoh masyarakat Sulawesi Barat.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Tokoh masyarakat Sultra, Umar Samiun (kiri) bersama tokoh masyarakat Sulawesi Barat.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Pendaftaran peserta dan calon ketua umum di Kongres PAN Kendari, sudah dimulai Senin (10/2/2020). Rencananya, agenda pemilihan ketua umum akan mulai digelar Selasa (11/2/2020). Ada dua nama calon kuat Ketua umum, Mulfachri Harahap dan Zulkifli Hasan.

Salah seorang tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, Umar Samiun mengingatkan perkataan calon ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Sebelumnya, Zulkifli Hasan pernah berujar, bahwa Ketua Umum cukup satu periode saja.

"Itu kata-kata beliau, kan dia yang mengatakan begitu. ZulKifli katakan sendiri satu periode saja, jadi itu yang menjadi dasar DPD yang ada (memilih)," katanya.

Umar menambahkan, di Kongres PAN Kendari, ada 352 DPD PAN yang mendukung Mulfachri sebagai ketum. Jumlahnya, berasal dari mayoritas di wilayah Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan hingga Papua.

"Sebagai kader lama yang sudah 17 tahun di PAN, saya ikuti apa yang disampaikan Pak Amien Rais juga bahwa ketum cukup satu periode," pungkasnya.

Menjelang Kongres PAN Kendari, mantan Ketua DPW PAN Sultra itu menegaskan, klaim dukungan adalah hal biasa. Namun, dia mengingatkan jangan sampai terjadi tekanan kepada DPW dan DPD PAN yang memiliki hak suara.

Soal pernyataan Ketum PAN cukup satu periode saja seperti yang pernah dia lontarkan, Zulkifli Hasan sempat mengklarifikasi soal itu. Dia hanya menjelaskan, pernah akan memimpin 1 periode saja.

Tetapi, pernah ada dukungan 28 DPW PAN sebelum kongres di Kendari. Kemudian, bertambah 2 DPW lagi. Diungkapkan Zulkifli Hasan, mereka sempat datang ke rumahnya.

"Pada perjalanannya, ada 4 DPW yang pindah dukungan," ujarnya, Senin (10/2/2020) di Hotel Claro Kendari.

Hingga saat ini, suasana persiapan jelang Kongres PAN di Hotel Claro Kendari cukup kondusif. Sejumlah keributan kecil di arena kongres, biasa diatasi aparat kepolisian yang sudah berjaga.

Mulfachri Tolak Hadiri Pembukaan

Calon Ketum PAN, Mulfachri Harahap.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Calon Ketum PAN, Mulfachri Harahap.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Mulfachri Harahap, calon Ketua Umum PAN menolak hadir dalam pembukaan Kongres ke V di Kota Kendari. Penyebabnya, pegelaran dilakukan di lokasi pelataran Eks-arena MTQ.

Padahal, acara pembukaan setahu pihaknya, digelar di Hotel Claro Kendari. Dia juga tidak mendapat konfirmasi soal lokasi pembukaan yang berubah.

Dia beralasan, sejauh ini semua pembukaan kongres dilakukan indoor dan tidak ada yang outdoor. Baru kali ini, digelar outdoor di Kota Kendari.

"Saya tidak memerintahkan kader untuk hadir atau tidak hadir, saya tidak mengintervensi kader," ujarnya.

Sebelumnya, kubu Mulfachri sempat protes soal pelaksanaan kongres PAN di Kota Kendari. Melalui Muslim Ayub, Kendari disebut tak layak karena daya tampung hotel hanya sedikit.

Kota Kendari dianggap hanya memiliki satu hotel bintang 5. Sisanya, hotel kelas melati. Sehingga, ribuan kader PAN yang akan hadir dikhawatirkan tidak tertampung dengan baik.

Kekhawatiran mereka mulai terbukti. Ruangan lobi hingga arena kongres Hotel Claro Kendari mulai terlihat penuh sesak, Senin (10/2/2020). Padahal, baru memasuki tahap pendaftaran dan belum masuk agenda inti kongres V.

Insiden Perampasan Laptop

Insiden perampasan laptop di Kongres PAN Kendari, Senin (10/2/2020).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Insiden perampasan laptop di Kongres PAN Kendari, Senin (10/2/2020).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Sebanyak 5 unit laptop panitia pendaftaran, dirampas oleh sejumlah peserta kongres PAN yang hadir di Kota Kendari, Senin (10/2/2020). Perampasan ini, terjadi di sekitar arena kongres.

Padahal, laptop yang dirampas, berisi data base milik peserta kongres. Sehingga pendaftaran peserta, sempat tertunda.

Massa yang merampas, awalnya kesal sebab, panitia tidak mengikuti aturan yang ada selama Kongres PAN di Kendari.

Misalnya, peserta harusnya mendaftar hingga pukul 12.00 Wita. Setelah itu, dinyatakan batal. Namun, panitia tetap menerima pendaftaran peserta.

Kejanggalan lainnya, Ketum DPP PAN, Zulkifli Hasan bersama pengurus DPP lainnya, tidak datang hingga Senin (10/2/2020) siang. Mereka lebih memilih berada di Kota Makassar, daripada di Kota Kendari.

Padahal, menurut mereka, seharusnya dia sudah berada di lokasi Kongres memantau persiapan.

Terkait aksi ini, Ketua DPW PAN Kalimantan Timur, Darlis Pettalogi, menyesalkan tindakan perampasan laptop. Menurutnya, hal ini akan memperlama proses registrasi.

"Hal lainnya, akan mengganggu kelancaran acara. Kasian panitia sudah capek kerja namun pendaftaran dilakukan manual," ujarnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

 

Zulhas
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan atau Zulhas saat menghadiri Kongres PAN di Kendari. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya