Liputan6.com, Palu - Pemerintah Kota Palu Sulawesi Tengah merencanakan membangun kebun binatang mini di hutan kota sebagai habitat buatan bagi flora dan fauna endemik Sulawesi.
"Taman hutan kota yang dibangun saat ini memang menggunakan konsep konservasi alam," kata Wali Kota Palu, Hidayat dikutip Antara.
Advertisement
Baca Juga
Pembangunan hutan kota yang dimulai sejak 2017 hingga saat ini masih terus berlanjut. Sejumlah fasilitas telah disediakan di kawasan itu, antara lain fasilitas olahraga, seni-budaya hingga lapak-lapak untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hutan kota juga akan menjadi ruang publik termasuk sebagai zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekaligus menjadi destinasi wisata baru pada dimensi bukit guna menunjang perkembangan sektor pariwisata daerah.
"Begitu pun kebun binatang selain dimanfaatkan untuk penangkaran hewan-hewan dilindungi termasuk buaya, juga bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata sekaligus ruang penelitian," ungkap Hidayat.
Waki Kota Hidayat mengemukakan rencana pembangunan kebun binatang mini akan dikerjasamakan dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah saat diskusi yang dilakukan kedua belah pihak beberapa waktu lalu.
BKSDA katanya, akan meninjau taman hutan kota melihat ruang yang disediakan sebagai tempat konservasi sekaligus berencana menyusun rencana induk atau master plan penangkaran flora dan fauna.
"Pembangunan hutan kota ini bertahap, sehingga membutuhkan waktu merampungkan 100 persen," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Wali Kota memaparkan pembangunan kawasan wisata hutan kota membutuhkan dana setidaknya Rp300 miliar dikerjakan secara bertahap. Hingga 2019, Pemkot Palu baru menggelontorkan dana sekitar Rp40 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu.
Diharapkan ke depan kawasan ini dapat menjadi salah satu pusat keramaian yang bisa memicu perputaran ekonomi di daerah dengan berbagi kegiatan yang terangkum di dalamnya, apa lagi pascagempa, tsunami dan likuefaksi yang meluluhlantakan ibu kota Sulawesi Tengah, kawasan Teluk Palu sebagai destinasi yang paling digemari masyarakat hancur berantakan. (AMA/PNJ)