Jasa Marga Pasang Sensor Pendeteksi Longsor di Cipularang KM 118

General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putra, mengatakan, pemasangan sensor robotic tersebut dilakukan untuk memantau area lereng yang longsor sehingga bisa dilakukan analisa aktivitas tanahnya.

diperbarui 25 Feb 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 20:00 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Istiono Tinjau Lokasi Longsor di Tol Cipularang
Kakorlantas Polri Irjen Istiono dan jajarannya meninjau lokasi longsor di Tol Cipularang, Rabu (19/2/2020). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Ngamprah - Untuk mengamati pergerakan tanah di Tol Cipularang KM 118+600 Bandung arah Jakarta, PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi memasang alat sensor robotic di titik longsor. 

General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putra, mengatakan, pemasangan sensor robotic tersebut dilakukan untuk memantau area lereng yang longsor sehingga bisa dilakukan analisis aktivitas tanahnya.

"Tim ahli sudah berada di lokasi. Setiap hari selama 24 jam data dari alat itu akan diolah untuk melihat penyebab longsor," ujarnya saat ditemui di Tol Cipularang, Minggu (23/2/2020).

Apabila sensor tersebut mendeteksi ada pergerakan sekecil apa pun, maka analisis langsung dilakukan dan ditindaklanjuti dengan memberikan peringatan pada stakeholder. 

"Kalau terjadi emergency kami akan segera sampaikan ke stakeholder agar bisa langsung diterapkan emergency plan," ucapnya.

Saat ini, pihaknya juga terus melakukan proses perbaikan lereng pinggir tol yang longsor dua minggu lalu. Proses perbaikan memasuki tahap pemasangan sheet pile pada bagian badan jalan. 

"Sheet pile itu berfungsi untuk memperkuat stabilitas badan jalan, sehingga bisa meningkatkan keselamatan pengguna jalan," jelasnya. 

Sementara di area genangan yang diduga menjadi penyebab longsor, saat ini sudah dilakukan penyedotan dan pengeringan permukaan.

"Untuk di sekitar jalur A kami tinggal menggali tanah satu meter lagi hingga menemukan gorong-gorong. Setelah itu gorong-gorong akan dijebol agar bisa mengalirkan air dari genangan kalau sewaktu-waktu airnya bertambah lagi," ungkapnya. (AMA/PNJ)

 

Baca berita menarik lainnya di Ayobandung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya