Sulbar Bobol, Santriwati dari Bogor Positif Corona

Kasus positif Covid-19 pertama di Sulbar menjangkiti santriwati yang baru pulang dari Bogor.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 30 Mar 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 00:00 WIB
Tim Gugus Tugas Covid-19 Sulbar
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penganan Covid-19 Sulbar saat melakukan konfrensi pers kasus positif Covid-19 pertama

Liputan6.com, Mamuju Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan konfrensi pers terkait perkembangan kasus virus Corona Covid-19 di daerahnya. Hal itu dilakukan setelah juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Ahmad Yurianto mengkonfirmasi satu kasus baru positif Corona berada di Sulbar.

"Pemerintah pusat sudah mengumumkan satu kasus positif di Sulbar dan saat ini sudah dirawat di ruang isolasi RSUD Regional Sulbar," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr Muhammad Alif Satria saat konfrensi pers di kantor Gubernur Sulbar, Minggu (29/03/2020).

Alif menambahkan, kasus positif Covid-19 pertama di Sulbar itu diketahui menjangkit seorang santri perempuan berusia 14 tahun yang baru saja kembali dari Kota Bogor, Jawa Barat tempat ia menuntut ilmu. Pada awalnya santri itu tidak terdaftar pada data pengawasan gugus tugas di Sulbar, karena ia tercatat di Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Tadi di rilis jam pada 10 pagi, dia itu belum masuk di data Sulbar. Kita dengan Sulsel dan Kementerian Kesehatan bersepakat, akan kita tunggu juru bicara pemerintah yang menentukan dimana tempatnya, karena dari tadi pagi itu dia masih masuk didata Sulsel," ujar Alif.

Menurut Alif, karena sudah dipastikan masuk didata kasus positif Covid-19 di Sulbar, maka pihaknya akan melakukan melakukan penanganan dan pelacakan sesuai dengan Standar Operation Prosedur (SOP) kasus positif virus Corona Covid-19.

"Saat ini tim surveilans sedang melakukan pelacakan siapa yang kontak dengan pasien. Empat orang yang datang menjemput akan dilakukan tes cepat dengan rapid tes dan diminta untuk isolasi diri dan sudah masuk ODP," jelas Alif.

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, santri itu diketahui berangkat dari Kota Bogor pada 25 Maret dengan tujuan Kabupaten Majene. Saat tiba di bandara Sultan Hasanuddin Kota Makassar, ia menjalani pemeriksaan suhu tubuh dengan hasil 38,6 derajat celcius dan mengeluh sedang deman, sehingga dirujuk ke RS Unhas Makassar.

Setelah dirawat selama tiga hari di RS Unhas Makassar, kondisi santri itu membaik, sehingga orang tuanya berinisiatif untuk memulangkan ke kampung halaman di Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene pada 28 Maret 2020 dan sudah mendapatkan persetujuan dari dokter.

Namun, kurang dari tiga jam saat tiba di kampung halamannya pada pukul 14.30 Wita, orang tuanya mendapat telepon dari pihak RS Unhas Makassar, bahwa hasil tes anaknya positif terjangkit Covid-19. Pihak Gugus Tugas Covid-19 Majene yang mengetahui itu pun langsung bertindak sigap dengan melakukan koordinasi dan merujuk santri itu ke RSUD Regional sulbar untuk mendapatkan penanganan.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya