Ganjar Pranowo Minta Rakyat Jawa Tengah Bikin Lumbung Pangan

Ganjar menilai bahwa lumbung pangan menjadi penting di sebuah desa, agar daerah tersebut dapat mandiri, tanpa tergantung pada bantuan pemerintah pusat.

oleh stella maris pada 02 Apr 2020, 18:07 WIB
Diperbarui 02 Apr 2020, 18:16 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan di masa lalu ada yang namanya lumbung pangan atau jimpitan. Lumbung pangan merupakan wadah setiap warga, untuk menyumbang bahan makanan yang dimiliki.

Hasil sumbangan warga dikumpulkan di satu tempat untuk kemudian digunakan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ganjar menilai bahwa lumbung pangan menjadi penting di sebuah desa, agar daerah tersebut dapat mandiri, tanpa tergantung pada bantuan pemerintah pusat. 

Oleh karena itu, Ganjar memerintahkan kepala desa, untuk membuat lumbung pangan.  

"Mulai hidupkan lagi jimpitan. Untuk yang muslim, zakat infak dan sedekahnya bisa dioptimalkan. Tanami lahan-lahan kosong dengan tanaman kebutuhan pokok sehari-hari. Kalau itu dilakukan, maka daya tahan kita akan semakin kuat," katanya, Kamis (2/4).

Selain itu, keberadaan lumbung pangan dapat berfungsi membantu masyarakat yang membutuhkan. Mereka yang terkena penyakit dan virus corona, mereka yang dirumahkan dari perusahaan akibat virus ini, dapat dijamin kehidupannya oleh desa.

"Minimal, dengan kekuatan itu, desa bisa menolong. Maka ini kompak, bantuan dari pemerintah pusat ada, kekuatan dari bawah juga ada. Mari kita kembalikan kekuatan gotong royong dengan kultur desa ini, agar kita semua bisa melewati masa-masa sulit seperti saat ini," tutupnya.

Ganjar menambahkan, kearifan lokal adalah kekuatan terpendam yang dimiliki warga desa untuk melawan pagebluk ini. Dia yakin desa justru bisa bertahan karena kultur masyarakat yang masih komunal dan mau berbagi.

Selain gotong royong dalam hal makanan, menurut Ganjar, desa juga bisa melakukan pembatasan sosial lebih ketat. Jika di kota membutuhkan petugas keamanan, desa punya sistem ronda yang bisa dimaksimalkan.

"Kalau sebelumnya ronda hanya malam, sekarang bisa siang juga. Jaga perbatasan desa, data setiap pendatang dan arahkan karantina mandiri agar aman dari penyebaran virus," katanya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya