Gunakan Ojek Online, Pemkot Tarakan Distribusikan Bantuan Sembako

Pemerintah Kota Tarakan mulai mendistribusikan paket bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19 dengan menggunakan ojek online.

oleh Siti Hadiani diperbarui 01 Mei 2020, 11:37 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 06:00 WIB
Distribus Paket Sembako
Walikota Tarakan Khairul melepas rombongan pendistribusian bantuan paket sembako dengan menggunakan ojek online, babinsa, dan babimkamtibmas.

Liputan6.com, Tarakan - Puluhan pengemudi Ojek Online secara perlahan berjalan mengantarkan paket sembako bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 di kota Tarakan, Kalimantan Utara. Pendistribusian bantuan sosial tersebut dilakukan secara simbolis oleh Walikota Tarakan Khairul.

Tak hanya ojek online, proses distribusi juga melibatkan anggota TNI dan Polri melalui Babinsa dan Babinkamtibmas.

Bantuan berupa paket sembako tersebut senilai Rp200 ribu yang disalurkan kepada 6.667 Kepala Keluarga (KK) yang telah terdaftar sebagai penerima.

Warga penerima bantuan telah diverifikasi oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Kota Tarakan.

"Masing-masing warga yang menerima bantuan tersebut hanya menerima satu jenis bantuan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, data juga bisa berubah dan bertambah karena saat ini sudah ada waiting list," kata Khairul usai seremonial, Kamis (30/4/2020).

Khairul menjamin, data penerima bantuan tidak tumpang tindih. Sebab data penerima bantuan baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Pemkot Tarakan telah dilakukan verifikasi melalui Nomor Induk Kependudukan masing-masing kepala keluarga.

Adapun bantuan yang diterima masyarakat secara keseluruhan sebanyak 17.228 KK. Khairul merinci, bantuan tunai dari pemerintah pusat kepada 6.727 KK sebesar Rp600 ribu Selama tiga Bulan.

Bantuan perluasan sembako dari pemerintah pusat kepada 2.084 Kepala Keluarga senilai Rp200 ribu selama Sembilan bulan. Ada pula bantuan tunai dari Pemerintah Provinsi Kaltara kepada 1.750 KK sebesar Rp200 ribu Selama tiga bulan.

Penyaluran bantuan akan dievaluasi setelah petugas pendistribusian mengambil foto dan meminta tanda tangan penerima. Khairul juga memastikan masyarakat yang menerima adalah mereka yang sangat membutuhkan bantuan ini.

"Dalam penyalurannya kita tidak melakukan verifikasi faktual karena akan memakan waktu lama, sementara kebutuhan masyarakat terhadap sembako ini sudah mendesak," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut :

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya