Wamendes Sebut Masa Depan Aktivitas Produksi Ada di Desa, Lalu Kota Jadi Apa?

Desa kini merupakan tulang punggung ekonomi bangsa terlebih ketika krisis pandemik.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2020, 02:16 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 20:35 WIB
Pemandangan khas pedesaan, petani dan sawah, di Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Pemandangan khas pedesaan, petani dan sawah, di Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan, masa depan perekonomian tidak lagi terletak di kota.

"Pusat aktivitas produksi ada di desa-desa. Maka perlu disiapkan adalah mendorong inovasi dan digitalisasi masuk desa," kata Budi, Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Pernyataan di atas diungkapkan Wamen Budi dalam diskusi virtual yang bertema pengembangan ekonomi pedesaan melalui percepatan pembangunan dalam menghadapi kehidupan new normal.

Dia melanjutkan, oleh karena itu perlu ada kolaborasi dengan stakeholder, terutama pemerintah dan swasta sebagai pilar perekonomian nasional. Hal itu tidak lain sebagai upaya peningkatan daya saing ekonomi pedesaan.

Menurut Budi, desa kini merupakan tulang punggung ekonomi bangsa terlebih ketika krisis pandemik. Dia menyebut ke depan, kota hanya menjadi penyedia jasa. Tapi ada keterbatasan desa untuk maju. Yang pertama akses pasar, kedua soal akses permodalan, dan sumber daya manusia.

Oleh karena itu dana desa bisa diarahkan untuk menunjang gerakan produktif.

"Perlu kolaborasi. Kini infrastruktur desa terus meningkat melalui dana desa sebagai stimulus padat karya tunai, diarahkan untuk menjaga produktivitas," terang dia.

Sementara itu, Ketua Bidang VIII BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Ali Affandi mengatakan, pihaknya selalu siap bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah dalam memajukan ekonomi nasional.

"Kolaborasi dengan pemerintah tidak hanya mensukseskan setiap agenda pembangunan nasional, tapi juga jadi jalan untuk bertumbuhnya pengusaha-pengusaha muda baru nasional," imbuh dia.

Dia menambahkan, BPP HIPMI melalui bidang VIII akan mendorong program HIPMI membangun desa. Program ini merupakan bentuk konkret dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi desa.

"Serta mendorong pemuda desa untuk menjadi pengusaha. Program ini akan disinergiskan dengan bidang-bidang lain di BPP HIPMI," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya