Liputan6.com, Rembang - Ketua DPRD Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, meninggal dunia pada Minggu (12/7/2020). KH Majid Kamil Maimoen Zubair atau Gus Kamil mengembuskan napas terakhirnya malam hari di RSUD dr R Soetrasno Rembang.
Banyak orang yang merasa kehilangan. Terutama Kabupaten Rembang lantaran almarhum semasa hidup adalah tokoh yang bijak dalam memberikan dukungan untuk membahas kemajuan daerah.
Gus Kamil yang lahir pada tanggal 20 Juni 1971 di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang merupakan Putra KH Maimoen Zubair dari istri ke-2 Masthi'ah binti KH Idris asal Cepu, Blora.
Advertisement
Baca Juga
Masa kecil Gus Kamil biasa digembleng ilmu agama layaknya putra-putri Mbah Moen yang lainnya. Madrasah Ghazaliyah Syafi'iyyah (MGS) menjadi awal tempat pengembaraan Gus Kamil di jagad keilmuan yang tak berujung.
Santai dan ulet adalah kepribadiannya, yang diiringi dengan kesungguhannya dalam belajar ketika menuntut ilmu. Setelah tamat dari pendidikan di MSG pada tahun 1992, kemudian Gus Kamil melanjutkan pendidikannya di Ma'had (Pondok) Darut Tauhid, Makkah Al Mukarromah. Dia menimba ilmu kepada Sayyid Muhammad.
Di sana Gus Kamil belajar mengaji, baik yang bersifat klasikal sampai sorogan kepada para ulama yang didatangkan ke Ma'had Darut Tauhid.
Pada tahun 2003, Gus Kamil diizinkan pulang ke Sarang. Sepulang dari Makkah Al Mukarromah, ia menetap di Sarang dan mengajar di Pondok Pesantren Al Anwar demi membantu merealisasikan visi dan misi sang ayahandanya. Gus Kamil mengajar bidang ilmu Mushtholahul Hadits.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pemakaman Gus Kamil
Koordinator Santri Gayeng Blora, Ahmad Faishol Najib (Gus Faiz) mengatakan Gus Kamil merupakan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
"Untuk para alumni dan muhibbin bisa melaksanakan salat gaib dari kediaman masing-masing," kata Gus Faiz kepada Liputan6.com.
Dia menyampaikan, jenazah Ketua DPRD Rembang, Gus Kamil akan dikebumikan Minggu malam di Pemakaman Sarang.
"Dimakamkan malam ini sesuai protokol kesehatan," katanya.
Menurutnya, pemakaman langsung dilakukan karena tidak memungkinkan ditunda besok pagi karena alasan kesehatan.
Gus Faiz mengungkapkan, rumah tidak dibuka untuk melayat. Lebih baik warga berdoa dari rumah masing-masing.
"Semoga memaklumi keadaan ini," kata salah satu anggota DPRD Kabupaten Blora itu.
Advertisement