Demo di Bandung Kembali Ricuh, Ini Pemicunya

Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di depan DPRD Jawa Barat, Kota Bandung kembali ricuh.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 08 Okt 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 22:00 WIB
Demo Bandung
Aksi massa menolak omnibus law UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jabar berakhir ricuh, Rabu (7/10/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di depan DPRD Jawa Barat, Kota Bandung kembali ricuh. Pihak kepolisian menembakkan beberapa gas air mata untuk membubarkan massa, Rabu (7/10/2020).

Awalnya, demonstrasi yang dimulai pada siang hari berlangsung tertib. Pantauan Liputan6.com, terlihat dari kelompok mahasiswa dengan almamater lengkap dan sejumlah buruh berkumpul di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro.

Mereka menyatakan kekecewaan terhadap DPR RI dan pemerintah yang telah menyetujui RUU Cipta Kerja pada Sidang Paripurna, Senin (5/10/2020) dianggap banyak merugikan kaum buruh. Selain itu, dalam aksi tersebut orator mengingatkan tetap menjaga jarak, mengenakan masker untuk mencegah Covid-19 menyebar.

Namun, pada sore hari, simpatisan penolak UU Cipta Kerja mulai berdatangan dengan jumlah banyak. Akhirnya, menjelang petang suasana kembali memanas sehingga ruas jalan ditutup dan arus kendaraan dialihkan.

Sekitar pukul 17.00 WIB, massa aksi memaksa untuk masuk ke dalam gedung wakil rakyat. Namun, pihak kepolisian menahan mereka. Massa kemudian kembali melakukan pelemparan botol minuman kemasan serta suar ke arah kantor dewan yang dijaga ketat aparat. Lama kelamaan, terlihat batu dengan ukuran genggaman terlihat di udara.

Polisi yang dibantu TNI telah menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa yang sudah bertindak anarkis tersebut, sehingga mereka terlihat berlarian mundur.

Sekitar pukul 18.30 WIB, situasi di depan Gedung DPRD sudah relatif terkendali. Tidak ada massa yang kembali ke gedung dewan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

Bukan Buruh dan Mahasiswa

Demo omnibus law
Aksi massa menolak omnibus law UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jabar berakhir ricuh, Rabu (7/10/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya menuturkan, kericuhan dipicu aksi saling dorong massa yang hendak masuk ke Gedung DPRD.

"Massa berusaha mendobrak gerbang DPRD sehingga mereka masuk. Di saat mereka masuk sambil melempar batu dan berbuat anarkis, maka kita pukul mundur dan kita lakukan penyisiran sehingga mereka bisa dapat disingkirkan dan clear di daerah DPRD maupun Gedung Sate," katanya.

Ulung mengaku pihaknya telah menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai perusuh dalam demonstrasi sore tadi. Namun, orang yang diamankan tersebut dipastikan bukan mahasiswa maupun buruh.

"Kami masih mendalami, dari tadi juga ada beberapa yang diamankan. Yang jelas mereka bukan dari kelompok mahasiswa maupun buruh dan mereka sengaja sekali membuat atau memancing agar petugas di lapangan menjadi emosi," ujarnya.

"Kami belum tahu berapa yang diamankan, tetapi yang jelas ada. Masih kumpulkan data Polrestabes maupun Polda Jabar. Mungkin dilakukan pendalaman di Polrestabes," dia menambahkan. Seperti diketahui, aksi massa di Bandung telah berlangsung selama dua hari sejak Selasa (6/10/2020). Aksi unjuk rasa kemarin juga berakhir dengan ricuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya