Hidayat Lamakarate Janji Gratiskan Pendidikan Jika Terpilih di Pilkada Sulteng

Hidayat Lamakarate berjanji mengalokasikan Rp15 Miliar dari APBD Sulteng untuk pendidikan menengah atas.

oleh Heri Susanto diperbarui 31 Okt 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 08:00 WIB
Calon gubernur Sulteng, Hidayat Lamakarate saat jadi pembicara diskusi kepemudaan
Calon Gubernur Sulteng, Hidayat Lamakarate saat jadi pembicara diskusi kepemudaan, Kamis (29/10/2020). (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Palu - Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate menegaskan biaya pendidikan gratis untuk peserta didik di jenjang SMA dan SMK di Sulawesi tengah bisa dilakukan pemerintah daerah bersumber dari APBD.

Hidayat menyebut, APBD Sulteng 2020 mencapai Rp4,267 Triliun bisa digunakan Rp15 miliar untuk mengintervensi biaya pendidikan siswa tingkat menengah atas dan kejuruan.

Skema yang digunakannya yakni dengan juga menjamin operasional sekolah ditanggung pemerintah daerah. Dengan begitu pembayaran bulanan siswa ke sekolah yang selama ini digunakan untuk operasional sekolah ditiadakan.

Nantinya pembiayaan sebesar Rp15 miliar itu dipakai untuk membayar biaya sekolah peserta didik Rp80 ribu perbulan untuk SMA dan Rp132 ribu per bulan untuk SMK.

“Kami sudah buat hitungan jumlah pelajar sma dan smk serta operasional sekolah, ternyata APBD kita mampu. Bahkan masih daerah kita masih memungkinkan untuk membuat program beasiswa ke perguruan tinggi. Kami berkomitmen untuk itu,” kata Hidayat yang maju di Pilgub Sulteng bersama wakilnya, Bartolomeus Tandigala, saat menjadi pembicara dalam diskusi kepemudaan yang digelar jaringan milenial Sulteng di Palu, Kamis (29/10/2020).

Dari APBD Sulteng juga, Hidayat bilang program beasiswa ke perguruan tinggi bagi peserta didik pra sejahtera bisa dilakukan. Caranya dengan mengintervensi lulusan SMA dan SMK yang tidak terakomodasi program pemerintah pusat semisal Kartu Indonesia Pintar atau bidik misi.

Di tempat terpisah, Kartini, seorang warga Kota palu mengakui selama ini masih mengeluarkan pembayaran rutin ke sekolah sebesar Rp80 ribu perbulan demi keberlangsungan pendidikan adiknya di salah satu SMA di Kota Palu. Kartini berharap pendidikan menjadi program utama gubernur terpilih nanti.

“Biaya bulanan itu belum termasuk biaya LKS. Kita butuh pemimpin yang perhatian ke pendidikan anak-anak kita. Apalagi ekonomi masih sulit, kita belum sepenuhnya bangkit setelah bencana sekarang ada Covid-19,” katanya

Saat ini, dari sekitar 60.104 pelajar SMA di Sulteng 12,92 persen berasal dari keluarga miskin. Sementara  pelajar Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 36.641 orang dan setara 12,92 persen juga berasal dari keluarga miskin.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya