Liputan6.com, Palembang - Di bulan April 2020 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), bergerak cepat dalam mengatasi penularan wabah Covid-19. Salah satunya dengan menyediakan alat screening awal rapid test antigen.
Akurasi hingga 80-90 persen dibandingkan dengan rapid test antibody, membuat alat ini menjadi acuan terbaik untuk screening awal.
Bahkan di puncak kasus Covid-19 di Sumsel, Kabupaten Musi Banyuasin menjadi satu-satunya daerah yang menyediakan rapid test antigen.
Advertisement
Baca Juga
Diungkapkan Kepala Dinkes Musi Banyuasin Azmi Dariusmansyah, penyediaan rapid test antigen merupakan wujud komitmen Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, yang menginginkan penanganan Covid-19 harus diprioritaskan. Mulai dari screening dan alat tes Covid-19 , sarana prasarana dan rumah sakit.
Dia menilai, ada banyak keunggulan penggunaan rapid test antigen. Salah satunya bisa lebih cepat dalam penanganan Covid-19.
“Selain waktu pemeriksaan cepat, jadi kita cepat bergerak dan mengisolir orang-orang beresiko. Sehingga tingkat penularan berkurang dalam kelompok tersebut. Akurasinya juga lebih tinggi dibandingkan rapid test antibodi,” katanya kepada Liputan6.com, Senin (30/11/2020).
Penggunaan rapid test antibodi dan rapid test antigen di Musi Banyuasin, sejauh ini masih tetap beriringan dilakukan. Namun, ada spesifikasi khusus untuk kedua rapid test ini.
Rapid test antigen lebih efektif untuk kasus baru, yang tertular di bawah 5 hari dan dilakukan dalam klaster komunitas, seperti satu desa, perkumpulan, perkantoran dan lainnya.
"Kalau screening total tetap pakai rapid test antibody. Namun dalam komunitas yang salah satunya terkonfirmasi Covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejaka (OTP), wajib pakai rapid test antigen," ujarnya di Musi Banyuasin Sumsel.
Perbedaan Alat Tes Covid-19
Sedangkan untuk rapid test antibodi lebih efektif untuk kasus yang tertular setelah 7 hari. Sedangkan swab test sendiri, memang khusus untuk mencari RNA atau virusnya dan merupakan tes Covid-19 paling bagus.
“Hanya sistem pengambilan beda. Rapid test antibody diambil dari darah, sedangkan rapid test antigen melalui hidung atau tenggorokan, seperti swab test,” katanya.
Akurasi dari rapid test antigen juga sudah teruji dibandingkan rapid test antibody. Dinkes Musi Banyuasin pernah melakukan sampel 100 orang di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Musi Banyuasin.
Advertisement
Akurasi Rapid Test Antigen
“Awalnya kita lakukan rapid test antibody dan ada 30 orang yang terdeteksi reaktif. Dari 30 orang tersebut, kita lakukan rapid test antigen dan didapatkan 10 orang reaktif. Lalu, 10 orang tersebut dilakukan swab test, dan 7 orang yang ternyata positif Covid-19,” ucapnya.
Lalu, 100 orang tersebut juga kembali dilakukan swab test secara massal dan didapati ada 8 orang yang positif Covid-19.
Penambahan 1 orang tersebut, ternyata tidak masuk dalam hasil reaktif rapid test antigen, namun reaktif di rapid test antibody.