Liputan6.com, Palembang - Dengan hasil tes massal tersebut, Dinkes Musi Banyuasin Sumsel menyimpulkan jika akurasi rapid test antigen bisa mencapai 80-90 persen.
Perbedaan hasil reaktif dari stik rapid test antibody dan rapid test antigen, yaitu menunjukkan garis tiga jika reaktif di stik rapid test antibodi. Sedangkan garis dua menunjukkan reaktif Covid-10 di stik rapid test antigen.
“Kita juga menimbang biaya operasional swab test yang tinggi, jadi lebih efisien menggunakan rapid test antigen untuk screening yang hasilnya 80-90 persen akurat. Memang rapid test antigen bukan untuk mendeteksi positif Covid-19, tapi deteksi awal yang akurasinya lebih tinggi dari rapid test antibody,” ucapnya kepada Liputan6.com, saat ditulis Sabtu (5/12/2020).
Advertisement
Biaya operasional yang bisa ditekan lebih rendah juga, menjadi andalan saat menggunakan rapid test antigen. Seperti tes massal 100 orang di OPD tersebut.
Jika semuanya mengikuti swab test Covid-19 dengan biaya Rp900.000 per orang, biaya yang dikeluarkan bisa membengkak sebesar Rp90 juta.
Namun jika mendeteksi awal menggunakan rapid test antibody seharga Rp 100.000 per orang dan rapid test antigen Rp400.000 per orang. Dinkes Musi Banyuasin bisa menekan hingga puluhan juta rupiah.
Dia memaparkan, dari 100 orang yang dilakukan rapid test antibody menghabiskan biaya Rp10 juta. Lalu, 30 orang reaktif rapid test antibody mengikuti rapid test antigen dengan biaya Rp12 juta. Lalu 10 orang reaktif rapid test antigen dilakukan swab test seharga Rp 9 juta.
“Total screening awal dan swab test hanya menghabiskan biaya Rp32 juta. Jika dibandingkan dengan melakukan swab ke 100 orang, kita bisa menghemat biaya Rp68 juta. Intinya lebih efisien,” ucapnya di Musi Banyuasin Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Anggaran Covid-19
Saat ditanya berapa anggaran untuk penyediaan rapid test antigen, Azmi mengungkapkan tidak terlalu hafal rinciannya. Namun total anggaran penanganan Covid-19 di Musi Banyuasin sekitar Rp40 miliar.
“Anggarannya banyak kebutuhan lain, untuk masker, reagen yang butuh untuk PCR dan lainnya. Total anggaran Covid-19 sekitar Rp40 miliar,” ungkapnya.
“Karena kita efisiensi dan sesuai aturan berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan permintaan atau dorongan orang lain. (Anggaran) belum bertambah,” ujarnya.
Advertisement
Distribusi Rapid Test Antigen
Dinkes Musi Banyuasin sudah menyediakan sekitar 10.000-an stik rapid test antigen. Selama 7 bulan ini, ada sekitar 5.000-an stik rapid test antigen yang sudah disebarkan dan digunakan di berbagai fasilitas kesehatan (faskes) di Musi Banyuasin, seperti puskesmas dan rumah sakit.
Menurutnya, stok rapid test antigen sejauh ini masih tercukupi untuk kebutuhan screening awal Covid-19.
Pendistribusian rapid test antigen dilakukan ke 28 puskesmas sebanyak 50 stik, sedangkan 3 rumah sakit dijatahi 200 stik rapid test antigen. Namun jumlah tersebut bisa ditambah, tergantung dengan kebutuhan screening awal.