Hasil Rapid Test 1.574 Petugas KPPS Pilkada Malang 2020 Reaktif

Dalam Pilkada Malang 2020 ini selain petugas KPPS juga ada 188 pengawas pilkada tingkat TPS yang hasil rapid test-nya reaktif.

oleh Zainul Arifin diperbarui 09 Des 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Malang - Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada Malang 2020 harus bekerja ekstra keras. Ada di antara mereka pindah tugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) lain lantaran ada rekannya yang memiliki hasil rapid test reaktif.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, ada 1.574 anggota KPPS dan 188 pengawas pilkada di tingkat TPS hasil rapid test-nya reaktif. Mereka diminta menjalani isolasi mandiri serta istirahat tidak terlibat dalam Pilkada Malang 2020.

"Mereka yang reaktif itu sudah dua kali menjalani rapid test dengan hasil yang sama," kata Arbani Mukti Wibowo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Selasa, 8 Desember 2020.

Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sendiri menggelar rapid test sesuai permohonan KPU dan Bawaslu setempat. Total ada 44.508 anggota KPPS dan Linmas serta 4.999 pengawas pilkada tingkat TPS menjalani rapid test.

"Mereka yang hasil rapid test pertama hasilnya nonreaktif ya cukup sekali saja menjalani tes cepat," ujar Arbani.

Dinas Kesehatan Kabupaten Malang telah menyerahkan data itu ke KPU maupun Bawaslu Kabupaten Malang. Karena itulah, langkah selanjutnya diserahkan kepada dua lembaga penyelenggara pemilu tersebut.

"Kami serahkan ke dua lembaga itu. Kami hanya merekomendasi untuk mengganti atau meliburkan anggota yang reaktif," ucap Arbani.

Marhaendra Mahardika, Anggota KPU Malang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM mengaku belum menerima data itu dari Dinas Kesehatan. Namun, segera bergerak cepat meminta dan memilah data itu.

"Sampai malam ini kami belum menerima data resmi hasil rapid test itu. Tapi akan secepatnya bekerja," kata Mahardika.

Menurutnya, malam ini juga Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pilkada segera memilah data hasil rapid test. Ada skenario yang disiapkan untuk pergantian petugas KPPS yang hasil rapid test reaktif dan tak boleh bertugas dalam Pilkada Malang 2020.

Simak video pilihan berikut ini:

Skenario Tugas

Banner Infografis Suntikan Dana Pilkada 2020 di Tengah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Suntikan Dana Pilkada 2020 di Tengah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

KPU telah menyiapkan skenario pergantian tugas di sebuah TPS bila ada anggota KPPS hasil rapid test reaktif. Rencana itu sudah sesuai regulasi penyelenggaraan pilkada serentak 2020. Secara prinsip, pelaksanaan pilkada akan tetap berjalan.

"Bila di satu TPS ada dua anggota KPPS yang reaktif, maka diminta petugas KPPS dari TPS terdekat turut membantu mengganti," ujar Mahardika.

Bahkan, bila ada 3 orang sekaligus yang reaktif, petugas di TPS terdekat diminta turut membantu. Namun, bila di satu TPS hanya ada seorang saja yang reaktif, tak perlu memindah petugas lainnya. Sebab, jumlah minimal di sebuah TPS harus ada 5 petugas KPPS.

"Prinsipnya pencoblosan tetap berjalan dengan minimal ada 5 orang KPPS dan 2 petugas ketertiban di tiap TPS," ujar Mahardika.

Pilkada Kabupaten Malang 2020 diikuti tiga pasangan calon, yakni M Sanusi-Didik Gatot Subroto (PDIP, Demokrat, Gerindra, Golkar, Nasdem, PPP. Paslon Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (PKB, Hanura). Serta jalur perseorangan, Hari Cahyono–Gunadi Handoko.

Ketiga paslon itu akan memperebutkan 2.003.608 pemilih yang ditetapkan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Para pemilih itu tersebar di 4.999 TPS di total 390 desa dan 12 kelurahan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya