Gunung Semeru Alami 13 Kali Guguran Lava, Wisatawan Masih Dilarang Mendekat

PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat ada 13 kali guguran lava yang keluar dari Gunung Api Semeru.

oleh Arie Nugraha diperbarui 16 Des 2020, 07:50 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 07:50 WIB
Gunung Semeru
Gunung Semeru yang tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan awan panas sejauh 1,5 kilometer dari puncak. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat ada 13 kali guguran lava yang keluar dari Gunung Semeru, Jawa Timur.

Jarak luncur guguran lava itu di kisaran 300-700 meter dari lidah lava, ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Kembar. Teramati pula adanya sinar api lebih kurang 50 meter.

Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Kasbani, menurut informasi yang diterima Liputan6.com di Bandung, Rabu (16/12/2020) mengatakan, Gunung Semeru mengalami erupsi eksplosif dan efusif tidak menerus, menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak.

"Tingkat aktivitas Level II atau Waspada," ujarnya. 

Kasbani mengatakan, dalam status Level II atau Waspada kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 4 Kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Kasbani menuturkan masyarakat juga harus mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini ungkap Kasbani, akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

"Agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi," kata Kasbani.

Menurut Kasbani, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk, masyarakat perlu mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru.

Berdasarkan hasil pemantauan selama satu hari kemarin (15/12/2020), gunung api yang memiliki 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah nihil, cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya dan barat laut.

"Melalui rekaman seismograf pada 15 Desember 2020 tercatat enam kali gempa letusan atau erupsi, 17 kali gempa guguran, satu kali gempa hembusan, 18 kali gempa tremor harmonik, dua kali gempa tektonik jauh dan tiga kali getaran banjir," ucap Kasbani.

Untuk peringatan jalur keselamatan penerbangan (VONA), terakhir terkirim kode warna oranye, terbit pada tanggal 13 Desember 2020 pukul 05.45 WIB. Saat itu abu vulkanik teramati dengan ketinggian 4.176 mdpl atau sekitar 500 meter di atas puncak. 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya