PVMBG Ungkap 3 Penyebab Bencana Longsor di Sumedang

PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menanggapi bencana gerakan tanah (longsor) di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).

oleh Arie NugrahaHuyogo Simbolon diperbarui 11 Jan 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2021, 01:00 WIB
Longsor Sumedang
Peristiwa longsor terjadi di Dusun Bojong Kondang, RT 03 RW 10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2021) sore. (Foto: Dok. BPBD Sumedang)

Liputan6.com, Bandung - (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menanggapi bencana gerakan tanah atau longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).

"Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran bahan rombakan yang terjadi di lereng bagian atas permukiman," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani dalam keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).

Kasbani melanjutkan, secara umum lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang yang berada pada ketinggian antara 700 sampai dengan 750 meter di atas permukaan laut. Kelerengan terjal, dan di bawahnya merupakan pemukiman warga.

Adapun faktor penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena kemiringan lereng yang agak terjal hingga terjal. Tak hanya itu, pelapukan breski dan tufa yang mudah meloloskan air dan di bawahnya merupakan lapisan kedap air sehingga berfungsi sebagai bidang gelincir.

Kasbani juga mengungkapkan, tebing yang mengalami longsor merupakan lahan terbuka tanpa vegetasi berakar kuat dan tanpa perkuatan lereng. Selain itu, saluran drainase yang kurang baik sedangkan bagian bawah merupakan permukiman warga.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Rekomendasi PVMBG

"Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah," ujar Kasbani menambahkan.

Mengingat telah terbangun jalur longsor dan curah hujan yang masih tinggi, maka untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda yang lebih besar, PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi.

Kepada warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta curah hujan yang tinggi.

Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan masyarakat di sekitar lokasi bencana sebaiknya diungsikan dulu ke tempat yang lebih aman. Masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi gerakan tanah agar selalu waspada terhadap munculnya gejala awal gerakan tanah seperti retakan pada tanah dan bangunan dan segera melapor kepada pemerintah setempat dan mengungsi sementara hingga ada arahan dari pemerintah setempat.

"Jika turun hujan sebaiknya aktivitas di sekitar lokasi bencana dihentikan dan penduduk diungsikan untuk sementara," ucap Kasbani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya