Fakta-Fakta Kabar 3 Keluarga Terisolasi di Pemalang

Sebelumnya, tiga rumah warga Desa Widodaren, Petarukan, Pemalang dikabarkan terisolasi usai pembangunan rumah Sukendro yang dibangun di tanah yang biasa dilewati sebagai akses jala

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 14 Mar 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2021, 11:00 WIB
Tembok menutup akses jalan yang biasa dilewati 3 keluarga di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Tangkapan Layar Video-Polres Pemalang)
Tembok menutup akses jalan yang biasa dilewati 3 keluarga di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Tangkapan Layar Video-Polres Pemalang)

Liputan6.com, Pemalang - Tiga rumah warga Desa Widodaren, Petarukan, Pemalang dikabarkan terisolasi usai pembangunan rumah Sukendro yang dibangun di tanah yang biasa dilewati sebagai akses jalan.

Namun, sebenarnya tiga keluarga yang dikabarkan terisolasi, yakni Suharto, Kismanto dan Agus ternyata tidak terisolasi total. Tiga keluarga ini masih bisa melewati jalan alternatif.

Fakta ini berbeda dari kabar viral yang beredar di media sosial dan bahkan diberitakan banyak media. Dalam berita yang beredar, dikabarkan tiga keluarga tersebut terisolasi akibat penutupan jalan tersebut.

Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho melalui Kapolsek Petarukan AKP Heru Irawan mengungkapkan, masih terdapat jalan alternatif lain selebar satu meter yang berada tepat di sebelah rumah Suharto.

“Bahkan jalur alternatif tersebut langsung menghubungkan tiga rumah warga dengan jalan pantura, jaraknya kurang lebih 50 meter,” kata Kapolsek, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu malam (14/3/2021).

Meski begitu, Polsek Petarukan bersama Forkopimca berperan aktif dalam membantu pemerintah Desa Widodaren untuk menjaga kerukunan warganya dengan cara mediasi kedua belah pihak soal penutupan akses jalan ini.

Sabtu (13/03/2021), Polsek Petarukan bersama Forkopimca dan pemerintah desa telah memfasilitasi kedua pihak untuk bertemu di Aula Polsek Petarukan.

“Diduga terdapat kesalahpahaman, sehingga kami melakukan mediasi agar kedua belah pihak dapat kembali hidup rukun dan harmonis,” harap Kapolsek.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Bukan Karena Pilkades

Tembok menutup akses jalan yang biasa dilewati 3 keluarga di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Tangkapan Layar Video-Polres Pemalang)
Tembok menutup akses jalan yang biasa dilewati 3 keluarga di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Tangkapan Layar Video-Polres Pemalang)

Usai mediasi, Budi yang mewakili keluarga Suharto menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Sukendro.

“Kami ingin menyampaikan, tidak ada niatan dari keluarga kami untuk memviralkan permasalahan ini di media sosial dan lainnya,” kata Budi.

“Kami mohon maaf bila sebelumnya ada kesalahan, kami mengharapkan ada hubungan silaturahmi yang baik antara kami dengan keluarga bapak Sukendro,” kata Budi lagi.

Saat dikonfirmasi, Sukendro mengatakan, pembangunan rumah tersebut tidak disebabkan oleh permasalahan terkait pilkades dan lainnya seperti yang selama ini sempat viral.

“Sebenarnya anak saya tiga, kebetulan saya berniat untuk membangunkan rumah untuk anak ketiga di lokasi yang biasa menjadi akses jalan keluarga bapak Suharto,” kata Sukendro.

Sukendro juga memaafkan keluarga Suharto. Menurut dia, ini hanya masalah salah paham.

Sukendro menjelaskan, rumah yang dibangun untuk anaknya tersebut dibangun di atas tanah miliknya.

“Namun, kami bersedia untuk membicarakan secara kekeluargaan dengan keluarga bapak Suharto agar bisa tercapai kesepakatan terkait penjualan tanah untuk akses jalan,” ucap Sukendro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya