Warga Sumbar, Ini Lokasi Penukaran Uang Pecahan Kecil untuk Lebaran

Penukaran uang baru pecahan kecil sudah bisa dilakukan di Sumbar.

oleh Novia Harlina diperbarui 21 Apr 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 10:00 WIB
20161213-Antrean-Uang-Baru-AY1
Beberapa pecahan uang baru yang sudah dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dapat ditukarkan di Blok M, Jakarta, Senin (19/12). Sedangkan uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Padang - Saat Hari Raya Idul Fitri, salah satu tradisi yang ditunggu anak-anak adalah salam tempel. Salam tempel biasanya menggunakan uang baru pecahan kecil yang diberikan setelah bermaaf-maafan.

Pada Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri 2021, masyarakat Sumatera Barat sudah bisa menukarkan uang baru sejak 12 April hingga 11 Mei 2021.

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar menyiapkan uang tunai senilai Rp7,1 triliun untuk diedarkan, khusus selama Ramadan 1442 Hijriah.

Kepala BI Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama menyampaikan, uang yang disiapkan tersebut diedarkan dengan komposisi Rp6,5 triliun uang pecahan besar dan Rp600 miliar uang pecahan kecil.

"Jumlah ini meningkat 65,11 persen dibandingkan tahun lalu, yakni senilai Rp4,31 triliun dan sekarang menjadi Rp7,1 triliun," katanya, Selasa (20/4/2021).

Hal ini, jelasnya, karena adanya peningkatan proyeksi kebutuhan uang tunai dari periode Ramadan tahun lalu. Pada 2020 provinsi ini dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga kebutuhan uang tunai menurun drastis.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Lokasi Penukaran Uang Baru

Untuk lokasi penukaran uang, katanya, dilakukan melalui bank-bank yang tersebar di seluruh Sumbar. Masyarakat bisa menukarkan uang rupiah ke bank terdekat di daerahnya masing masing.

"Semua jenis pecahan dapat ditukarkan, dengan jumlah yang wajar," ujar Wahyu.

Ia menyebut jumlah titik penukaran sebanyak 152 jaringan kantor bank umum dan 50 bank perkreditan rakyat, yang tersebar di 19 kabupaten dan kota.

Penukaran uang rupiah khsuus di bank ini, menurutnya, dilakukan karena mempertimbangkan kepadatan penukaran selama masa pandemi covid-19.

"Selain itu, penukaran di kantor bank juga akan memberi kemudahan kepada masyarakat," jelasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya