Fakta yang Terungkap dari Olah TKP Kedua Tragedi Petasan Berdarah di Tulungagung

Dua remaja tewas mengenaskan dan tujuh lainnya luka-luka akibat ratusan petasan tiba-tiba meledak.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 16:00 WIB
Petasan, Kembang Api dan Mercon
Ilustrasi Foto Petasan (iStockphoto)

Liputan6.com, Tulungagung - Dua remaja tewas mengenaskan dan tujuh lainnya luka-luka akibat ratusan petasan tiba-tiba meledak. Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint System) Satreskrim Polres Tulungagung, Jawa Timur, Selasa pagi (11/5/2021) menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) 

Delapan jam sebelumnya, sekitar pukul 01.30 WIB, mereka juga melakukan olah TKP pertama dan berhasil mendapati satu kantong plastik bubuk mesiu petasan yang masih utuh seberat empat kilogram, tiga buah petasan siap pakai yang masih utuh seukuran betis orang dewasa, kertas serta beberapa alat untuk membuat petasan.

Pada olah TKP kedua, tim Inafis kembali membawa sejumlah barang bukti mulai dari selongsong petasan berbahan kertas yang belum diisi bubuk mesiu, sumbu petasan, ponsel, uang, parang, dan beberapa peralatan lain yang diduga digunakan untuk memproduksi petasan.

"Olah TKP kedua dilakukan karena upaya pencarian bukti petunjuk pada dini harinya tidak optimal karena suasana masih gelap," kata Kapolsek Heri Poer membenarkan.

Seluruh barang bukti dibawa ke Polres Tulungagung untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Penyelidikan kasus ledakan petasan yang merenggut korban jiwa dan sejumlah lainnya luka-luka ini menjadi atensi jajaran Polres Tulungagung.

Dua korban yang terlibat dalam proses pembuatan petasan telah bisa dimintai keterangan karena kondisi fisiknya stabil. Namun lima warga lain masih terus dilakukan observasi oleh tim medis di Instalasi Rawat Darurat.

"Keterangan awal yang kami terima, insiden ledakan terjadi setelah salah satu buah petasan yang telah diisi bubuk mesiu, coba ditutup menggunakan potongan besi sisa proyek," katanya.

Ledakan tidak terduga ini menimbulkan letupan api cukup besar yang segera menyulut ratusan buah petasan lain serta bubuk mesiu di sekitarnya.

Sembilan pemuda yang ada di dalam rumah tua milik Abdullah terluka parah. Beberapa terkapar dengan luka serius di bagian selangkangan, tangan, muka dan beberapa bagian tubuh lain.

Para korban sempat dibawa ke RS Madinah yang ada di Kecamatan Ngunut, Tulungagung, namun karena kondisi korban yang sangat buruk akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya